SURABAYA, Lingkarjatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah membentuk 612 Desa Tangguh Bencana di wilayahnya. Langkah ini sebagai bentuk upaya mencegah banjir menjelang musim hujan di Jatim.
“Ratusan desa tangguh itu tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, di Surabaya, Selasa (3/11/2019).
Suban mengatakan, ada 8.501 desa dan kelurahan di 38 kabupaten/kota di Jatim. Dari jumlah itu, sebanyak 2.742 desa/kelurahan berpotensi tinggi terjadi bencana, baik itu banjir, longsor dan sebagainya.
“Kami target jumlah desa tangguh di Jatim bertambah 40 desa setiap tahunnya,” katanya.
Menurut Suban, keberadaan desa tangguh bencana penting untuk memberdayakan masyarakat soal bencana, dengan memberikan pelatihan agar masyarakat terlatih ketika terjadi bencana.
Harapannya kesiapan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana semakin hari semakin baik.
“Jadi, desa tangguh bencana ini dalam rangka mengedukasi masyarakat biar pinter. Sehingga kalau ada bencana mereka sudah tahu harus bagaimana, ketika ada tanda-tanda segera mengamankan diri,” kata Subhan.
Jatim merupakan salah satu provinsi yang biasa dilanda bencana alam pada musim hujan, mulai banjir, longsor, banjir bandang, banjir rob, hingga angin kencang.
Suban mengaku telah melakukan berbagai langkah untuk menghadapi bencana yang biasa terjadi saat musim hujan.
Di antaranya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi hujan di wilayah Jatim.
Koordinasi dimaksudkan untuk mengantisipasi potensi-potensi bencana pada musim penghujan di Jatim. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, puncak musim hujan diperkirakan pada Januari hingga Februari 2020.
“Diperkirakan Desember ini di Jatim hujannya sudah merata. Sementara puncaknya musim hujan itu diperkirakan pada Januari dan Februari 2020,” kata Suban.
Langkah lainnya, menggelar rapat koordinasi dengan kepala Bakorwil se-Jatim, dan seluruh kepala BPBD di Jatim, sebagai kesiapsiagaan menghadapi bencana musim hujan.
“Gubernur juga sudah bersurat ke bupati/wali kota untuk segera siap siaga menghadapi musim hujan itu,” kata Subhan. (Amal Insani)