Sebelumnya, Berdasarkan hasil penelusuran tim redaksi Lingkarjatim.com, menemukan bahwa Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bangkalan Menghabiskan anggaran sebesar Rp 225 juta untuk Belanja modal Software pada tahun anggaran 2022.
Kepala Bapenda Bangkalan Ismed Effendi melalui kepala bidang pajak dan retribusi, Budi Hariyanto mengatakan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan server sekaligus pemeliharaannya.
“225 juta itu terdiri dari server dan pemeliharaan, jadi server sismeop PBB kita itu mulai tahun 2014 tidak pernah kita ganti hingga kinerjanya menurun itu ditehnis dilihat kemampuannya sudah 25 persen sehingga kita harus membeli server baru untuk mengganti server yang sudah lama, takutnya kalau data servernya itu mati itu nanti takutnya data SPPT PBB yang seluruh Bangkalan itu tidak bisa diakses,” ucapnya menjelaskan saat ditemui langsung di kantornya pada Rabu (22/0223) lalu.
Hal tersebut menurutnya adalah upaya dalam rangka meningkatkan pelayanan PBB kepada masyarakat.
“Itu terkait untuk peningkatan pelayanan, pelayanan PBB berjalan lancar sekaligus pemeliharaannya,” lanjutnya.
Ditanya alasan tidak menggunakan server yang sudah disediakan oleh Diskominfo, Budi Hariyanto menjelaskan bahwa hal tersebut tidak memungkinkan karena aplikasi yang dimaksud tidak berbasis web.
“Aplikasi sismeop tidak berbasis web, aplikasi sismeop itu sudah aplikasi lama desktop jadi tidak bisa, tetap harus ada disitu,” lanjutnya menjelaskan alasan kenapa harus menyediakan server secara mandiri.
“Aplikasi tersebut untuk cetak SPPT PBB, untuk pelayanan PBB, itu aplikasi sismeop, itu aplikasi dari KPP Pratama, PBB itu kan dulu masuk pajak pusat, 2014 diserahkan ke pemerintah daerah, penyerahan itu sekaligus aplikasi sismeop nya,” pungkasnya. (Hasin)