SURABAYA, Lingkarjatim – Kasus pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Timur terus meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim mencatat, sebanyak 801 orang menderita DBD mulai Januari hingga Februari 2020.
“Hingga saat ini, jumlah pasien DBD di Jatim yang meninggal dunia ada tujuh orang, atau 0,9 persen dari total 801 pasien DBD,” kata Kepala Dinkes Jatim, Herlin Ferliana, dikonfirmasi, Jumat (14/2/2020).
Pada bulan Januari 2020, ada 214 penderita DBD di Jatim, dengan dua orang meninggal dunia. Angka itu naik drastis menjadi 801 pasien dengan tujuh orang meninggal pada Februari 2020. “Pasien yang meninggal itu tidak tertolong akibat daya tahan pasien terus melemah,” katanya.
Meski mengalami kenaikan, Dinkes Jatim mengklaim kasus DBD di wilayahnya menurun pada 2020. Catatan Dinkes Jatim, DBD pada Januari-Februari 2019 sebanyak 9.896 kasus dengan 111 orang meninggal, lebih banyak ketimbang Januari-Februari 2020, yakni 801 orang dan tujuh orang meninggal.
“Jadi memang ada penurunan drastis kasus DBD di Jatim tahun 2020 ini, di banding tahun 2019 lalu,” ujarnya.
Menurut Herlin, adanya penurunan kasus DBD ini berkat dukungan berbagai pihak dalam mengantisipasi DBD. Dinkes Jatim juga terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi lonjakan DBD.
Di antaranya, menghimbau agar pemerintah daerah terus menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara menyeluruh, rutin, bermutu. Kemudian menerapkan kegiatan satu rumah satu jumantik serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim.
“Kemudian menyiapkan sarana prasarana maupun logistik DBD (insektisida dan larvasida). Serta Dinkes di setiap daerah terus memantau perkembangan kasus DBD setiap hari, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus yang mengarah ke KLB,” pungkas Herlin. (Amal Insani)