Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 28 May 2018 11:59 WIB ·

Tangkal Paham Radikalisme, Puti Guntur Soekarno: Anak-anak Perlu Perhatian Orang Tua 


Puti Guntur Soekarno saat menghadiri penyuluhan pendidikan anak anti Radikalisme di Kampung Payung , Desa Wedoro, Kecamatan Waru Perbesar

Puti Guntur Soekarno saat menghadiri penyuluhan pendidikan anak anti Radikalisme di Kampung Payung , Desa Wedoro, Kecamatan Waru

Puti Guntur Soekarno saat menghadiri penyuluhan pendidikan anak anti Radikalisme di Kampung Payung , Desa Wedoro, Kecamatan Waru

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Ancaman paham radikalisme tidak hanya untuk kalangan orang dewasa akan tetapi ancaman itu sudah masuk pada kalangan anak-anak. Maka harus ada peran orang tua untuk menjaga anak-anak agar tidak terjerumus pada paham radikalisme.

Untuk menangkal itu, Komunitas Sahabat Peduli Perempuan mengadakan penyuluhan pendidikan anak anti Radikalisme. Untuk menangkal paham semacam itu, maka perlu pendidikan sejak dini pada anak anak.

“Salah satu pendidikan belajar adalah yang pertama keluarga, mengajari akhlak dan etika pada anak,” kata Puti Guntur Soekarno Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Nomor dua ini,  saat menghadiri penyuluhan pendidikan anak anti Radikalisme di Kampung Payung , Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Senin (27/5/2018).

Lanjut Puti, tentunya orang tua sebagai tempat pendidik pertama bagi anak-anak. Harus mengajarkan tentang keberagaman dan kebhinekaan bagaimana anak cinta dan paham.

“Bagaimana orang tua mengajarkan cinta persatuan cinta NKRI,” paparnya.

Selain itu, peran penting dari karakter pendidikan yaitu melalui institusi, baik dari tingkat paud hingga sekolah menengah keatas dan perguruan tinggi. Disitu perlu metodologi pembelajaran pendidikan penguatan karakter.

“Termasuk pembelajaran pengadilan dan cinta keberagaman,” tukasnya.

Sementara itu, Dayisinil Fariadi Inisiator Kampung Payung dan penyelanggara penyuluhan pendidikan anak anti Radikalisme menjelaskan maraknya paham radikal pada anak-anak.

Tentu perlu ada cara khusus untuk menjaga anak dari paham tersebut. Pasalnya, arus informasi dan teknologi juga sumber paham Radikalisme.

“Makanya anak-anak harus dijauhkan dari gadget, maka perlu tempat bermain seperti taman ramah anak sepeti ini,” tukasnya. (Ham/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL