SURABAYA, Lingkarjatim.com – Partai NasDem berharap Demokrat selaku partai pendukung tidak memaksa Khofifah Indar Parawansa untuk memilih wakilnya dari Demokrat. Lantaran itu, NasDem tidak sependapat dengan keinginan Demokrat.
“Siapa wakilnya, biar Bu Khofifah langsung yang memilihnya. Bukan dipaksakan, apalagi diintimidasi,” kata Ketua Bappilu DPP Partai NasDem, Effendi Choirie, dikonfirmasi, Jumat (3/11).
Karena itu, kata Gus Choi, demikian ia disapa, meminta Demokrat tidak memaksakan diri dan mendesak Khofifah untuk memilih kader dari Demokrat. “Kalau ingin mendukung, silakan mendukung. Bukan beralasan fatsun atau Demokrat memiliki kursi lebih banyak dari parpol lainnya,” ujarnya.
Meski tanpa Demokrat (13 kursi), kata Gus Choi, jumlah kursi partai pendukung Khofifah sudah mencukupi syarat untuk maju pada Pilgub Jatim 2018, yakni minimal 20 kursi di DPRD Jatim. Namun, Gus Choi tak menyebut parpol apa saja yang bakal mendukung Khofiah.
Sebab, sampai saat ini baru ada tiga parpol pendukung Khofifah, yakni Partai NasDem (4 kursi), Golkar (11 kursi), Demokrat (13 kursi). Artinya, Khofifah hanya mengantongi 15 kursi tanpa Demokrat. “Sebenarnya tanpa Demokrat, kursi parpol pendukung Khofifah kalau digabung kursinya lebih besar,” kata Gus Choi.
Karena itu, ia berharap parpol pendukung tidak memaksa Khofifah untuk memilih nama cawagub. Sebab, itu berpotensi tidak harmonis di kemudian hari bila ada paksaan. “Kita serahkan langsung ke Bu Khofifah, biar beliau yang mempertimbangkan sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo ngotot cawagub Khofifah harus dari Demokrat. Sebab, kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, Demokrat memiliki kursi paling banyak dari parpol pendukung lainnya.
“Yang pasti cawagubnya Bu Khofifah nanti dari Demokrat, karena partai yang kursinya lebih banyak, yaitu Demokrat,” kata Pakde Karwo optimistis. (Mal/Lim)