Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 21 Feb 2018 10:07 WIB ·

Lembaga IKA PMII Dinilai Tidak Etis Masuk dalam Pusaran Politik Pilgub Jatim


Lembaga IKA PMII Dinilai Tidak Etis Masuk dalam Pusaran Politik Pilgub Jatim Perbesar

Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti saat mengambil pengundian nomor urut

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) Beberapa bulan lagi akan dilaksanakan. Beberapa alumni PMII pun secara terang-terangan menyatakan mendukung salah satu calon. Ada yang mendukung mengatasnamakan lembaga seperti PC IKA PMII Jember mendukung paslon Khofifah dan Emil dardak.

Ada juga yang mengatasnamakan Forum Alumni seperti yang ditunjukkan Forum Alumni PMII Pasuruan mendukung paslon Gus Ipul dan Puti Guntur di Pilgub Jatim.

Firmansyah, Bendahara Umum Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur (PW IKA PMII Jatim) mengatakan sebetulnya IKA PMII itu tidak dilarang berpolitik karena manusia adalah zoon politicon.

Dia tidak bisa memungkiri manusia bisa lepas dari urusan politik, hanya saja Ia menegaskan bahwa politiknya IKA PMII adalah politik kebangsaan dan kenegaraan atau lebih populer dengan sebutan high politics bukan politik kepentingan taktis alias low politics.

“IKA PMII yang terlibat langsung dalam aksi dukung mendukung pilkada adalah IKA PMII yang sedang menjerumuskan dirinya dari level high politics ke level Low Politics, dan itu sangat tidak etis,” Katanya pada Lingkarjatim.com Rabu (21/2/2018).

Ia menjelaskan ada empat cara keterlibatan anggota IKA PMII dalam low politics, pertama resmi membawa nama lembaga IKA PMII, kedua membuat komunitas sayap namun tetap ada nomenklatur alumni PMII dalam komunitas sayap tersebut, misalnya Forum Alumni PMII, Paguyuban Alumni PMII, Serikat Alumni PMII, Federasi Alumni PMII. Tapi kedua cara tersebut dinilai tidak etis.

Ketiga, Menyatakan dirinya mendukung salah satu paslon pilkada dalam kapasitas pribadi bukan dalam kapasitas dirinya sebagai ketua umum IKA PMII. Cara Ini dinilai setengah tidak etis. Sedangkan keempat, Aktif menjadi tim sukses paslon tapi sama sekali tidak mengkait-kaitkan IKA PMII ke dalam aktivitasnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Cara terakhir ini dinilai etis.

“Komentar saya ini tentang etika, wilayahnya baik dan buruk. Standarnya moral,” Jelasnya.

Pria yang sering disapa Kang Mamang ini mengaku sampai saat ini PW IKA PMII tidak terlibat dalam aksi dukung-mendukung paslon.

“Belum pernah ada Rapat Pimpinan Wilayah terkait Pilkada Jatim jadi PW IKA PMII secara resmi tidak terlibat dalam aksi dukung-mendukung paslon. Itu wilayahnya low politic” Tandasnya. (Sul/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL