Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 24 May 2017 05:58 WIB ·

Ketua DPC PKB Bondowoso Enggan Tanggapi Surat Kyai Sepuh NU


Ketua DPC PKB Bondowoso Enggan Tanggapi Surat Kyai Sepuh NU Perbesar

foto : Para Pengurus DPC PKB Bondowoso

BONDOWOSO, Lingkarjatim.com – Ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso, Achmad Dafir, enggan menanggapi surat kyai sepuh ke PKB terkait dengan konstalasi politik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada Tahun 2018 mendatang.

“Saya kira tidak perlu ditanggapi ya, itu kan kewenangan DPW PKB Jawa Timur,” ujar Dafir.

Saat ditanya apakah hal itu akan berdampak pada daerah, ia juga enggan menanggapi. Surat kyai sepuh ke PKB Jatim itu hingga kini menjadi viral di media sosial.

Di Bondowoso, kedekatan NU dengan PKB terlihat sangat harmonis. Bahkan dalam hal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dihelat pada 2018 mendatang, ketua Tanfidiyah, KH. Abdul Qadir Syam memberikan dukungan secara pribadi ke Ahmad Dafir untuk maju sebagai calon bupati Bondowoso.

Kedekatan PKB dengan kaum NU bukan tanpa alasan, sebab PKB dilahirkan oleh ulama ulama NU hingga akhirnya PKB hampir menjadi partai pemenang dalam setiap pemilihan umum di Bondowoso.

Sementara itu, anggota LSM Jaring Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim), Ahmad Mursidi mengemukakan bahwa surat kyai sepuh ke PKB merupakan salah satu ihtiyar para kyai dalam menyatukan umat.

“Jika surat itu kita maknai sebagai pola pikir ulama, maka itu sebagai salah satu cara para kyai dalam menyatukan umat, sebab para kyai itu berpikir dan menyadari bahwa ada potensi besar perpecahan jika NU tidak segera dipersatukan termasuk dalam persoalan Pilkada,” katanya.

Namun apabila hal itu dibaca dalam perspektif politik maka surat kyai sepuh ke PKB itu merupakan bagian dari kerja kerja figur atau partai politik dalam penguatan atau sebuah konsolidasi politik.

“Nah kalau kita lihat membaca dari perspektif ajaran NU dalam berbangsa dan bernegara, maka kita melihat bahwa surat kyai ke PKB itu sebagai sebuah gerakan politik partisan, sebab NU adalah sebuah organisasi yang secara konsisten melakukan dakwah bahwa perbedaan politik adalah sebuah keniscayaan. Maka ini harus kita hormati,” ujarnya. (lis/nir)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL