Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 11 Apr 2018 12:42 WIB ·

Debat Perdana Pilgub, Pengamat: Emil Agresif, Puti Woles


Debat publik Pilgub Jatim Perbesar

Debat publik Pilgub Jatim

Debat publik Pilgub Jatim

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Debat pilgub perdana kedua kandidat pasangan calon (paslon) Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dan Khofifah Emil Elistianto Dardak telah selesai. Kedua kandidat beradu gagasan dan program cukup baik.

Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Novri Susan, mengatakan dari penampilan di debat terlihat jelas bagaimana posisi yang diambil dari masing-masing calon. Berdasarkan pengamatan Novri, kandidat nomor urut 1, Khofifah-Emil terlihat mengambil posisi agresif. Sementara Gus Ipul-Puti terlihat lebih tenang, santai dan tegar dalam mengurai problem sekaligus solusi bagi masyarakat.

“Terutama pada segmen debat cawagub, terlihat Emil sangat agresif, bahkan beberapa sesi sempat emosional saat Puti bertanya soal kondisi anak gagal tumbuh atau stunting di Kabupaten Trenggalek yang dipimpin Emil sebagai Bupati,” kata Novri, dikonfirmasi, Rabu (11/4).

Menurut batas toleransi Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka anak gagal tumbuh atau stunting ditoleransi 20 persen dari jumlah balita. Sementara di Trenggalek, angkanya mencapai 25 persen, diatas batas toleransi WHO.

Novri mencatat, Emil setidaknya juga beberapa kali menyerang Puti Soekarno secara personal dengan mengatakan bahwa Puti tidak paham dengan masalah gizi/kesehatan anak.

Novri menganalisis, pilihan Emil yang agresif menyerang lawan dalam kacamata sosiologi politik, dapat membuat publik Jatim tidak simpati. Ini karena publik Jatim dikenal sebagai publik santun yang menginginkan pemimpin rendah hati dengan karya yang nyata.

”Nah kredibilitas komunikator politik, dalam hal ini kandidat akan sangat berpengaruh dalam upaya mendapatkan dukungan khalayak. Sikap yang agresif, apalagi merendahkan orang lain, tentu menghasilkan dampak defisit bagi kandidat bersangkutan,” katanya.

Doktor sosiologi politik lulusan Doshisha University Jepang tersebut menambahkan, bahwa posisi Gus Ipul-Puti yang memilih memaparkan program dengan rendah hati dan menonjolkan kerja yang terukur selama menjadi pemimpin cukup tepat.

”Saya melihatnya Gus Ipul dan Puti lebih cenderung woles atau lebih santai, lebih tenang karena lebih berpengalaman, dan mampu memaparkan bukti kerja terukur daripada memilih strategi retorika yang mengawang dan agresif,” ujar Novri. (Mal/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL