Pemanggilan para pemilik warung kopi di Terminal Bancaran oleh Satpol PP
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Beberapa warung kopi yang berada di terminal Bancaran, Bangkalan belakangan ini sering membuat warga sekitar resah. Pasalnya, keberadaan warung tersebut diduga menyediakan jasa esek esek yang dilengkapi dengan minuman keras.
Saking resahnya, sejumlah tokoh agama di sekitar terminal Bancaran hampir saja melakukan tindakan sendiri. Untungnya, Lurah Bancaran Lukman Hakim mampu membendung mereka dengan mengakomodir keresahan mereka untuk disampaikan pada pemerintah Bangkalan.
Menanggapi hal itu, pemerintah Bangkalan melalui Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) langsung bertindak cepat demi menghindari bentrokan antar pemilik warung dan tokoh agama Bancaran dengan memberikan teguran keras kepada pemilik warung.
“Kami mendapat aduan dari para kiai dan masyarakat di sekitar Bancaran bahwa ada warung remang-remang dijadikan tempat minum minuman keras. Serta menyediakan PSK,” ungkap Lukman Hakim, Lurah Bancaran, Rabu (17/10/2018).
“Bahkan para kiai yang berjumlah sekitar 80 orang sudah mau melakukan tindakan sendiri. Beruntungnya kami masih bisa mengakomodir keresahan mereka (para kiai),” imbuh dia.
Warung-warung kopi yang berada di terminal bancaran memang sedikit remang-remang. Jadi, kecurigaan warga sekitar terhadap adanya jasa esek-esek yang disediakan warung-warung tersebut.
Bahkan hal itu terjadi sejak sudah lama. Berkali-kali Satpol PP merazia warung-warung itu. Namun razia yang dilakukan nihil lantaran kabar tentang razia itu bocor.
“Kami sudah sering melakukan razia dan pembinaan. Tapi sekarang masih ada lagi aduan dari masyarakat dan tokoh agama sekitar. Makanya kami kumpulkan para pedagang/penjual kopi di Bancaran untuk kembali kami bina dan kami peringati,” tutur PLT Satpol PP Bangkalan Bambang Setiyawan.
Pembinaan dan peringatan tersebut adalah yang terakhir bagi para penjual kopi di Bancaran. Sebab, jika pihaknya menemui adanya jasa esek esek dan minuman keras yang disediakan oleh pemilik warung akan langsung di tutup secara permanen.
“Sekarang kami tidak main main. Kami sudah sering membina dan memperingati mereka (pemilik warung kopi) untuk menaati peraturan yang sudah ditetapkan. Tapi jika nanti kami menemukan fakta dari pengaduan itu, maka akan kami langsung tutup secara permanen warung yang menyediakan jasa esek esek dan minuman keras,” terang dia.
Kendati demikian, sejumlah pemilik warung kopi yang dikumpulkan Satpol PP di kantornya mengaku behwa mereka tidak ada yang menyediakan jasa esek-esek dan minuman keras.
Mereka mengaku hanya menjual kopi. Hanya saja ada salah satu warung yang mereka sebut menyediakan jasa esek-esek dan menyediakan minum keras.
“Yang bikin onar cuma satu orang. Kalau cuma dia (yang bikin onar) yang kena razia tidak apa-apa.Tapi kalau kami yang kena jangan sampai,” ungkap salah satu penjual kopi di Bancaran yang enggan disebutkan namanya. (Atep/Lim)
