Ketua Bawaslu Bangkalan, Mustain Saleh
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Selama tahapan kampanye pemilu dimulai, Bawaslu Bangkalan sudah mengantongi delapan orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terlibat aktif dalam kegiatan kampanye politik praktis.
Namun, sampai saat ini hanya satu orang yang sudah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatan dalam politik praktis. Sebab, dalam undang-undang nomor 07 tahun 2017 ASN dilarang ikut campur dalam urusan politik.
Ketua Bawaslu Bangkalan Mustain Saleh mengatakan dari delapan orang lainnya masih dalam kajian Bawaslu, apakah termasuk pelanggaran pemilu atau bukan.
“Kita kaji dulu, apakah ASN ini masuk dalam pelanggaran pemilu atau tidak,” terangnya, Rabu (21/11/2018).
Bawaslu merilis hasil temuan salah seorang PNS di Dinas Sosial Bangkalan berinisial EN terlibat aktif dalam acara kampanye politik praktis. ASN itu menjadi seorang Master of Ceremony (MC) di acara Relawan Jokowi (Rejo) di Bangkalan.
“Saat ini proses pengumpulan data serta klarifikasi sedang dilakukan pihak Panwascam kota,” imbuhnya.
Sementara Komisioner Bawaslu Bangkalan Masyhuri menambahkan, EN sudah dimintai klarifikasi dan keterangan.
“Sudah dimintai keterangan. Informasinya EN mengaku MC profesional di Bangkalan. Sedang kami tindaklanjuti lebih jauh, sebelum Bawaslu putuskan rekomendasinya,” jelasnya.
Selain meminta keterangan EN, pihak pengawas pemilu imbuh Masyhuri juga akan memeriksa pihak lainnya. Ketua penyelenggara HS yang juga Caleg DPRD Kabupaten Bangkakan akan dimintai klarifikasi.
“Keterangan dari EN akan kami cross check dengan panitia deklarasi. Bahkan kami agendakan juga akan meminta pendapat dari ahli, KPU terkait kampanye dan BKD terkait ASN,” pungkasnya. (Zan/Lim)
