BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pesawat Lion air dengan nomor penerbangan JT 610 kehilangan kontak pukul 06.30 di sekitar Kerawang, Senin (29/10/2018).
Pesawat itu mengangkut 181 penumpang terdiri dari 124 laki-laki dan 54 perempuan serta 2 bayi. Salah satu penumpang pesawat nahas itu ada warga Bangkalan bernama Rabagus Nurwito Desy Putra (27).
Ketika dikunjungi kerumahnya, orang tua dari Rabagus, Muhammad Nur Rahman (52) tampak sedih mendengar kabar jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu.
Ketua RT 03 Kampung Kaskel, Kemayoran, Bangkalan itu pertama kali mendapatkan informasi dari menantunya Ghea Shofa Anggraini yang berada di Tanggerang sekitar pukul 10.30 Wib bahwa pesawat yang ditumpangi anaknya itu jatuh di kedalaman 30-35 meter.
Sampai saat ini dirinya mengaku masih belum mendapat kepastian informasi terkait kondisi anaknya. Muhammad Nur Rahman menuturkan bahwa anaknya itu menjadi teknisi dalam pesawat itu.
“Sekitar tujuh tahun dia (Rabagus) bekerja di pesawat sebagai teknisi,” ujar Muhammad Nur Rahman sembari mengeluarkan air mata kesedihan.
Berdasarkan cerita ayahnya Rabagus Nurwito itu sudah berkeluarga dengan Ghea Shofa Anggraini selama dua tahun dan dikaruniai anak bernama Aska Khoeron Rafasa dan sudah menetap di Tanggerang.
Muhammad Nur Rahman berharap anak sulungnya itu segera cepat diketemukan dalam kondisi apapun. “Saya bersama keluarga berdoa mudah-mudahan anak saya bisa selamat, walaupun tidak selamat jasadnya bisa ditemukan dan dibawa pulang,” pungkasnya. (Lam/Lim)