Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 6 Nov 2018 05:22 WIB ·

Safiuddin Asmoro: Ada Sosok Fuad Amin Dibalik Suksesnya Pembangunan Jembatan Suramadu


Safiuddin Asmoro (kanan) Perbesar

Safiuddin Asmoro (kanan)

Safiuddin Asmoro (kanan)

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Surabaya dan Madura Memiliki Jembatan yang mampu menyambungkan keduanya. Sehingga warga Madura yang hendak bepergian ke luar Pulau Madura tak lagi harus mengantri berjam-jam untuk mendapat giliran masuk kapal yang berada di Pelabuhan Kamal.

Pelabuhan Kamal merupakan jasa penyeberangan menuju dermaga Ujung Surabaya. Biasanya memakan waktu minimal 1,5 jam untuk menyebrang. Bahkan bisa memakan waktu yang lebih lama jika terjadi antrian panjang.

Tetapi sejak diresmikannya Jembatan Suramadu, 10 Juni 2009, warga Madura yang hendak bepergian keluar Pulau Madura tak perlu lagi mengantri hingga berjam-jam. Bagitu pula warga Surabaya yang hendak menuju ke Pulau Madura.

Setiap hari ratusan bahkan ribuan kendaraan melintas di atas jembatan terpanjang di Asia Tenggara ini. Terasa sangat mudah bagi masyarakat dari berbagai lapisan dalam menikmati perjalanannya dari Madura menuju pulau Jawa maupun sebaliknya.

Namun, ternyata sebelum Suramadu dioperasikan, ada tantangan berat yang harus diketahui dalam pembebasan lahannya. Seperti halnya pengalaman yang diceritakan Mantan Ketua Komisi Komisi A DPRD Bangkalan, H. Syafiuddin Asmoro.

Menurut Safi, bukan hanya dihadapkan pada mitos, tapi pembebasan lahan untuk pembangunan jalan akses sepanjang 11,5 kilometer memiliki banyak tantangan. Selain kultur masyarakat sekitar yang juga menjadi kendala. Mitos menjual tanah waris tidak akan barokah juga berdengung di kalangan masyarakat Madura, seperti halnya ahli warisnya akan terkena sial.

“Pembebsan lahan untuk jalan akses Suramadu jangan dianggap mudah. Banyak sekali kendala yang dihadapi dilapangan,” kata H Syafiuddin Asmoro.

Dijelaskan Safi, pembebasan lahan akses menuju jembatan sisi Madura cukup luas. Karena panjang tanah yang akan dibebaskan mencapai belasan kilometer.

“Selain sawah dan tegalan, lahan untuk jalan akses juga menggusur rumah warga. Bahkan areal kuburan keramat (bhuju’) harus dipindah karena akan dijadikan jalan akses,” ungkap dia.

Kondisi itu lanjut pria yang juga pernah menjadi anggota DPRD Jawa Timur ini, sangat rentan gejolak. Karena menyangkut mitos dan kultur masyarakat Madura. Semua tahu kata dia, Masyarakat di Madura ini paling takut kalau menjual tanah warisan. Apalagi, persoalan bhuju’. Ini sangat rentan.

“Kekhawatiran akan terjadinya penolakan, gesekan dan benturan antara pemerintah sebagai pemilik program dan masyarakat pemilik lahan tidak pernah terjadi,” jelas Safi.

Dibalik tidak adanya polemik, terang safi, ada sosok R.KH Fuad Amin yang menjadi kunci utama, kala itu ucap Safi, saat ia menjabat sebagai Bupati Bangkalan, tiga patron di Madura, yakni ulama, umaro dan blateran bisa dirangkul.

“Ada sosok Kiai Fuad dibalik suksesnya pembangunan Jembatan Suramadu. Dengan dibantu ketiga patron yang memiliki visi yang sama itu untuk memberi pemahaman kepada masyarakat guna mendukung pemerintah dalam mewujudkan mega proyek Jembatan Suramadu,” papar dia.

Dirinya pesimis pembebasan lahan dan pembangunan Jembatan Suramadu bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan berarti jika saja bukan karena Kiai Fuad.

“Disaat kepemimpinan Bupati Fatah, pembangunan Jembatan Suramadu ditolak oleh Basra. Tapi pada kepemimpinan Kiai Fuad Amin, baru bisa diterima,” tandasnya.

Jadi Safi mengaku berani mengatakan bahwa, selain Megawati yang mengawali pemancangan tiang Suramadu dan SBY yang meresmikan, maka sosok Kiai Fuad Amin tidak bisa lepas dari sejarah pembangunan Jembatan Suramadu.

“Tentunya peran ulama, umaro dan tokoh blateran yang ada di Madura, Surabaya dan Jakarta juga turut andil untuk mewujudkan jembatan yang saat ini menjadi ikon Jawa Timur,” pungkasnya. (Atep/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL