BANGKALAN, Lingkarjatim.com – KH Imam Bukhori dipastikan tidak akan maju di Pilkada Bangkalan lewat jalur independen. Pria yang akrab disapa Ra Imam itu bisa dipastikan akan maju lewat jalur Partai Politik (Parpol).
Hal itu ia sampaikan didepan para relawan pendukungnya, Senin (27/11/2017) di kediamannya PP Ibnu Cholil Jl Halim Perdana Kusuma, Bangkalan.
Ra Imam mengatakan meskipun KTP dukungan sebagai persyaratan jalur independen yang telah dikumpulkan sudah mencapai 111.885, namun ia meyakinkan tidak akan maju lewat jalur independen.
“KTP yang telah dikumpulkan tidak akan sia-sia, tetap akan digunakan sebagai data dukungan dari masyarakat, bahkan kalau bisa lebih banyak lagi,” ujarnya dihadapan puluhan relawannya.
Lebih lanjut Ra Imam menjelaskan, saat ini ia sudah mendapat kepastian dari DPP Partai Nasdem untuk mendukungnya pada Pilkada Bangkalan 2018 mendatang. Tak hanya siap mendukung, namun DPP Partai Nasdem juga siap melakukan komunikasi politik dengan Parpol yang ada.
“Iya alhamdulillah saya sudah dapat kepastian dari DPP Nasdem untuk mengusung saya di Pilkada, bahkan DPP siap mem-back up koalisi dengan parpol yang ada,” imbuhnya.
Namun meskipun demikian ia tetap melakukan komunikasi politik sendiri dengan Parpol yang ada di Bangkalan termasuk dengan PDIP, PKB dan PKS. Karena menurutnya 3 partai itu sama sekali belum menyatakan sikap.
“Sebenarnya saya hanya tinggal menunggu saja hasil dari komunikasi politik yang dilakukan oleh DPP Nasdem,” tuturnya.
Ra Imam mengaku usaha politiknya sudah mencapai kata finish. Artinya ia hanya tinggal menunggu waktu saja bisa maju di Pilkada Bangkalan atau tidak.
“Ya misalkan nanti komunikasi politik DPP tidak membuahkan hasil ya bisa saja saya gagal maju,” katanya.
Jika sebaliknya komunikasi politik DPP Partai Nasdem membuahkan hasil maka ia akan segera melakukan deklarasi dengan pasangannya nanti di Pilkada Bangkalan.
“Insyaallah pertengahan bulan Desember kita sudah deklarasi dengan pasangan sekaligus dengan rekom partai,” jelasnya.
Mnegenai sosok siapa yang akan mendampinginya nanti, Ra Imam belum bisa menjelaskan secara pasti. Namun bisa jadi yang akan mendampinginya adalah kader partai koalisi.
“Bisa jadi kader PDIP atau juga bahkan kader PKB atau malah juga bisa kader PKS,” pungkasnya. (Lim)