Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 20 Dec 2017 08:00 WIB ·

Proyek Jembatan Sempar Dikhawatirkan Lompat Tahun, Kontraktor: Kami Siap Didenda


Proyek Jembatan Sempar Dikhawatirkan Lompat Tahun, Kontraktor: Kami Siap Didenda Perbesar

Oon lPratno Kuncoro (kiri) JS PT Karya Tunggal Mulya Abadi – PT Gala Karya (KSO)

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sampai saat ini pembangunan Jembatan Sempar yang berada di Kecamatan Blega, Bangkalan belum juga ada tanda-tanda selesai. Padahal sesuai jadwal seharusnya proyek yang menelan biaya Rp 17 M lebih itu harus selesai pada tanggal 24 Desember 2017.

Oleh karena itu pihak kontraktor juga khawatir bahwa proyek tersebut tidak akan selesai sesuai target masa pelaksanaan bahkan bisa lompat tahun. Untuk itu pihak kontraktor yaitu PT Karya Tunggal Mulya Abadi – PT Gala Karya (KSO) siap menerima konsekuensi apapun termasuk didenda.

Ha itu disampaikan oleh JS PT Karya Tunggal Mulya Abadi – PT Gala Karya (KSO) Oon Pratno Kuncoro saat penyampaian di Rapat Koordinasi bersama instansi terkait persiapan Ops Lilin Semeru 2017 dalam rangka pengamanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Ruang Serbaguna Polres Bangkalan, Selasa (19/12/2017).

Menurut Oon secara umum pengerjaan proyek jembatan Sempar saat sudah mencapai 90 persen. Sedangkan sisa 10 persennya tinggal pemasangan 3 buah Girder dan pengaspalan Hotmix.

“Sebenarnya pemasangan 3 Girder itu ditargetkan pada tangga 18 kemarin tapi ternyata ada kendala dari pihak ketiga alatnya rusak,” ujarnya.

Rencananya lanjut Oon, pemasangan 3 Girder itu akan dilakukan pada tanggal 20-21 Desember dilanjutkan dengan pengecoran. Setelah 7 hari masa tunggu pengecoran baru bisa dilanjutkan dengan pengaspalan Hotmix.

“Ya tanggal 27 Desember itu selesai masa tunggu baru dilanjutkan dengan pengaspalan selama 3 hari sampai tanggal 30, ya memang pas pasan waktunya,” imbuhnya.

Oleh karena itu ia merasa khawatir dengan waktu yang sangat mepet tersebut proyek jembatan Sempar bisa diselesaikan sesuai target. Jika misalkan pengerjaan tersebut sampai lompat tahun maka pihaknya siap untuk menerima konsekuensi apapun.

“Ya bismillah saja lah semoga bisa segera selesai, tapi kalau memang harus lompat tahun ya bagaimana lagi harus siap menerima apapun termasuk kena denda,” tuturnya.

Selain itu Oon juga menjelaskan penyebab dari molornya pengerjaan proyek yang bersumber dari APBN tersebut. Menurut pria berambut gondrong itu penyebab utamanya adalah sulitnya akses untuk masuk ke lokasi proyek.

“Makan waktunya disitu, kita hanya bisa mengakses jalan pada malam hari saja, bahan-bahan kita kalau siang itu tidak bisa lewat, jadi kita itu hanya kerja di malam hari,” tuturnya. (Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL