BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Menjelang akhir tahun 2017 ini, bantuan Operasional Sekolah Daerah Madrasah Diniyah (Bosda Madin) kabupaten Bangkalan belum juga dicairkan.
Tentu saja hal itu dikeluhkan oleh pihak Madin sendiri. Seperti yang disampaikan oleh Muhammad Sodik selaku ketua Forum Komunikasi Diniyah Ta’miriyah (FKDT). Dia mengaku bahwa pihaknya telah menyetor semua data yang menjadi persyaratan pencairan Bosda.
“Sebenarnya data sudah masuk ke Kemenag dan informasi dari Kemenag sudah sampai ke Dinas Pendidikan, dan sampai saat ini belum ada kabar,” ujarnya, Jumat (10/11/2017).
Sodik mengatakan bantuan yang berkisar Rp. 4.500.000, tersebut tak kunjung dicairkan hingga memasuki akhir tahun 2017 ini. Kalau pun dicairkan nantinya dirinya mengaku kesulitan dalam menyelesaikan pelaporannya. “Tapi mau bagaimana lagi, sudah dari sana seperti itu,” imbuhnya.
Lanjut Sodik, dari jumlah 1.080 Madrasah Diniyah di 18 Kecamatan se Bangkalan selalu menanyakan pencairan dana tersebut. Ia mengatakan Bosda itu merupakan satu satunya bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada Madrasah Diniyah.
Sementara itu, Kasubag Umum Dinas Pendidikan Bangkalan, Wiwi Hidayati tidak memberikan keterangan secara rinci perihal pencairan Bosda Madin tersebut, lantaran tidak ada pejabat yang berwenang saat dikonfirmasi di ruangannya.
“Saya akan sampaikan saja nanti ke Pak Sekretaris karena sekarang tidak ada ditempat,” ungkapnya.
Sementara anggota Komisi D DPRD Bangkalan Kholifi, mengaku sudah menegur pihak Dinas Pendidikan (Disdik) supaya persoalan Bosda Madin secepatnya diselesaikan. Ia beralasan karena dana tersebut merupakan hak lembaga yang harus diterima oleh Madin.
“Tinggal nunggu dari Disdik, dan sudah saya tegur,” tuturnya. (Zan/Lim)