Bangkalan, lingkarjatim.com – Kontingen Pencak Silat Kabupaten Bangkalan meraih 22 medali, pada seleksi pra kualifikasi kejuaraan pencak silat Daerah Madura zona 7 di Sumenep, Jawa Timur.
Dari 22 medali itu, dua medali diantaranya diraih oleh anggota Pencak Silat Pagar Nusa perwaklian Desa Mandung, Kecamatan Kokop.
Medali pertama diraih Subaidi (19), ia Juara 1 Sambung Kelas A Dewasa mendapatkan medali Emas. Medali kedua diraih Muhlis (21), ia juara 2 Seni Tunggal IPSI dan mendapatkan medali perak.
Atas pencapaian itu, Subaidi mengaku sangat senang karena membawa medali emas.dia berharap hal itu bisa menjadi penyemangat buat teman-temannya yang ada di Pagar Nusa.
“Saya berharap dari prestasi saya dalam kejuaraan pencak silat ini bisa menjadi motivasi teman teman saya yang juga aktif di pagar Nusa”. Kata dia.
Subaidi menambahkan, bahwasanya prestasinya yang mendapatkan medali emas ini bukan akhir dari prosesnya menjadi atlet pencak silat di Bangkalan.
“Ini adalah awal dari sebuah proses panjang kedepan, tentu usaha dan doa adalah pelecut kami dalam belajar,” ujar dia.
Sementara itu, Mohlis mengatakan talenta para atlet pencak silat di bangkalan cukuplah bagus dan banyak diminati oleh setiap warga atau pemuda yang ada di kabupaten Bangkalan. Khususnya di desa Mandung Kecmatan Kokop Bangkalan.
“Meski kokop adalah kecamatan tertinggal namun kita jangan kerdil hati, karena ini bisa pemacu semngat kita untuk terus berprestasi,” Ungkap dia.
Ia berharap pemerintah harus lebih memaksimalkan lagi dalam menggali potensi-potensi para atlet pencak silat yang ada di Bangkalan. Karena banyak pemuda desa yang punya kemampuan pencak silat.
Subaidi dan Muhlis mengatakan dedikasi tersebut dipersembakan untuk keluarga, pelatih dan semua sahabat-sahabatnya. Yang telah mengharumkan Bangkalan di tingkat daerah dan kami meminta doanya karena dirinya akan mewakili Bangkalan di tingkat Provinsi Jawa Timur pada tanggal 22- 25 November mendang.
Untuk meningkatkan prestasi pesilat Bangkalan, mereka berharap ada perhatian khusus dari pemkab atau intansi terkait, supaya lebih memperhatikan potensi pemoda di pelosok desa dalam hal perestasi seni beladiri. (Khaeron Gazan)