BANGKALAN, lingkarjatim.com – Pada 12 April 2018 lalu, ruang kelas I, II, dan III SDN Serabi Timur 2, Kecamatan Modung atapnya ambruk. Beruntung, tak ada guru atau siswa menjadi korban.
Sebab, sejak dua bulan sebelumnya, tiga kelas itu sengaja dikosongkan, KBMnya dipindah ke perpustakaan, karena sudah diprediksi bakal ambruk.
Sampai hari ini: Ahad, 10 November 2019, kurang lebih 20 bulan pasca ambruk, kondisi SDN Serabi Timur 2 masih memprihatinkan. Kelas yang ambruk tak kunjung direnovasi oleh Dinas Pendidikan Bangkalan. Kelas yang tersisa kondisinya memprihatinkan di makan usia.
Lutfillah, seorang mahasiswa di Bangkalan, alumnus Serabi Timur 2, bilang sedih hatinya melihat kondisi sekolahnya kini.
Dia cerita perjuangan para mahasiswa lulusan Serabi Timud 2. Mereka bolak-balik audiensi ke Dinas Pendidikan. Namun baru bertemu di audeinsi yang kedua.
“Pembangunan itu mas, bisa berlangsung nanti di tahun 2019 awal yakni pada bulan Januari, masalah tanggalnya itu saya masih belum tahu, tapi yang jelas pembangunan itu akan terealisasi tahun 2019 awal, karena dari pihak sini juga perlu menyiapkan anggaran untuk material-materialnya”, kata Lutffillah, menirukan ucapan pejabat dinas pendidikan yang mereka temui.
Rupanya jawaban itu hanya harapan palsu, hingga tahun 2019 akan berakhir, SDN Serabi Timur 2 belum juga direnovasi, bangunan masih saja berserakan.
“Kini pertanyaan besarnya? kemana anggaran pembangunan untuk setiap sekolah-sekolah yang rusak alias tidak layak di tempati?, Kemana semua yang bersangkutan, kok seperti menutup telinga?,” Kata Lutfilllah. (M.Aldo)