BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) akan mengadakan dialog publik pada Sabtu (14/4/2018) besok. Acara itu bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (Fisib) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu bertempat di Lantai 5 gedung Rektorat UTM.
Tema yang diangkat dalam dialog itu tidak tanggung-tanggung. Pertama, tentang politik dan populisme di Asia, Eropa dan Amerika dan tantangannya untuk demokrasi. Kedua, Perempuan dan politik di indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jaka Jatim Mathur Husyairi. Menurutnya akhir-akhir ini kondisi politik di Indonesia mulai melibatkan agama dam etnis untuk kepentingan politik. Hal itu terjadi semenjak pilpres 2014 dan Pilgub Jakarta 2017, dimana isu agama dan ras dibangun untuk kepentingan politik.
“Akhirnya, muncul istilah pribumi dan non pribumi, dengan pidato Anis Baswedan ketika memenangkan pilgub jakarta pada tanggal 16/10/2017 di halaman balai kota DKI,” kata Aktivis Jatim itu, Jumat (13/4/2018).
Dia juga menyinggung soal peran perempuan di kancah politik di Bangkalan, sebab kuota untuk perempuan di dalam Undang-Undang disediakan 30%. Selain itu juga di dalam UU No. 10 Tahun 2008 ditegaskan bahwa partai politik baru dapat mengikuti setelah memenuhi syarat untuk menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat.
“Sedangkan di Bangkalan perempuan hanya melepas kewajiban ketika pileg, selebihnya tidak ada, untuk itu saya ingin Perempuan harus dimaksimalkan, oleh karena itu kita mengundang narasumber seperti Prof. Patrick Ziegenhain dan Ririn Sefsani,” katanya.
Sementara itu Dekan Fisib UTM, Surokim Abdussalam sangat antusias adanya dialog dengan tema-tema yang berkualitas. Lagipula menurutnya, kampus merupakan tempat bersemayam gagasan dan ide. Pihaknya selalu terbuka pada semua orang untuk melakukan kajian-kajian baik itu masalah politik, sosial dan sebagainya.
“Kerjasama ini merupakan suatu terobosan yang bagus untuk meningkatkan kualitas kita di Madura khususnya di Bangkalan,” tuturnya. (Zan/Lim)