BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Tahap dua dari lima tahap pencairan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk 30 SD Negeri di Kabupaten Bangkalan Belum dicairkan, padahal pengerjaan di lapangan rata-rata sudah di atas 50 persen.
Seperti halnya yang terjadi di SD Negeri Tunjung 2 Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan. Di sekolah tersebut pengerjaannya sudah mencapai kurang lebih 90 persen. Sementara bantuan yang dicairkan masih tahap pertama sebesar 35 persen.
Hal itu disampaikan oleh Abdul Kadir, Kepala Sekolah SD Negeri Tunjung 2. Ia menyampaikan, bantuan DAK yang sudah cair masih 35 persen, tapi realisasinya sudah mencapai sekitar 90 persen.
“Pencairannya masih 35 persen, tapi pengerjaan kami sudah hampir 90 persen,” tutur Abd Kadir saat ditemui di ruangannya, Rabu (14/08/2019).
Ia menambahkan, SDN Tunjung 2 mendapat bantuan sebesar Rp. 580.704.260 untuk rehabilitasi 4 ruang kelas dan 1 Ruang Kelas Baru (RKB).
“Untuk rahab sekitar Rp. 402 juta dan untuk RKB sekitar Rp. 177 juta. Ya jadi Kepala sekolah itu kan harus berani. Ya kita talangi dulu,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, pengerjaan rehabilitasi dan pembangunan RKB tersebut di deadline selama 6 bulan.
“Untuk pengerjaannya mulai tanggal 14 Juni dan targetnya harus selesai pada 31 Desember. Itu sudah harus selesai semua dan harus sudah bisa ditempati,” katanya.
Ia mengaku, saat ini pihaknya masih menunggu pencairan tahap selanjutnya. “Sekarang masih menunggu pencairan tahap selanjutnya, Mas. Laporan untuk tahap pertama juga sudah selesai semua,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (disdik) Kabupaten Bangkalan, Moh. Yakub menyampaikan, bantuan DAK tahap dua tersebut baru bisa dicairkan ketika sekolah yang mendapat bantuan tersebut pengerjaannya sudah mencapai 50 persen dan menyetorkan laporan tahap pertama.
“Pencairan tahap kedua baru bisa dicairkan ketika pembangunan di setiap sekolah yang memperoleh bantuan rehab atau pembangunan RKB sudah mencapai 50 persen dan sudah menyetorkan laporan,” ungkapnya.
Yakub sapaan akrabnya menambahkan, sudah banyak sekolah yang pembangunannya sudah mencapai 50 persen, namun laporannya belum disetorkan.
“Sebenarnya banyak sekolah yang pembangunannya sudah 50 persen, tapi pencairan keduanya tidak bisa dilakukan karena laporannya belum,” tambahnya.
Ia mengaku, sejauh ini masih sekitar lima sekolah yang sudah menyetorkan laporan. “Kami tergantung kesiapan sekolah,” tandasnya. (Iks/Lim)