SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ratusan ton bantuan pupuk non subsidi yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Provinsi Jawa Timur tahun 2022 dialokasikan ke Kabupaten Sampang. Alokasi bantuan pupuk jenis NPK Fertila itu didistribusikan dipinggir jalan, tepatnya depan kantor BPP Kecamatan Torjun Sampang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Hortikultura (KPH) Dispertan-KP Sampang Nurdin membenarkan bahwa tahun ini mendapatkan bantuan pupuk NKP Fertila sebanyak 101,6 ton dari Provinsi Jatim. Ratusan ton dibagi ke 43 Poktan yang tersebar di enam Kecamatan. Yakni, Kecamatan Sampang, Torjun, Omben, Karang Penang, Robatal dan Camplong.
Menurutnya, jumlah alokasi sudah ketentuan dari Provinsi Jatim, artinya kalau pengajuan dari Dispertan-KP berdasarkan usulan kelompok lebih banyak dari jumlah alokasi. Adapun Poktan yang mendapatkan hibah tersebut merupakan kelompok yang ada diwilayah sentra pertanian tembakau. Pupuk NPK Fertila itu untuk tanaman tembakau.
“Semuanya ada 101,6 ton, yang datang masih 35 ton, dan itu sudah diambil oleh 13 Poktan dari Kecamatan Sampang dan Torjun. Untuk alokasi pupuk per Poktan tidak sama,” katanya, Kamis (28/7/2022).
Lebih lanjut Nurdin mengatakan, pupuk diambil ke Kecamatan Torjun. Setelah itu pihak Poktan mendistribusikannya ke anggota. Untuk memastikan bantuan sampai kepada anggota, dilapangan ada petugas PPL setempat. Juga ada berita acara, dokumen pendistribusian ke anggota dari Poktan dan naskah perjanjian hibah.
Adapun anggarannya dari DBHCHT Provinsi, Dispertan-KP Sampang hanya mengajukan, dan menerima barang bukan anggaran, sehingga Nurdin mengaku total anggarannya tidak tahu, termasuk total usulan alokasi pupuk NPK Fertila mengaku tidak hafal.
“Poktan harus menyetor berita acara pendistribusian ke Dispertan-KP. Namun, tidak ada deadline waktu. Yang jelas, setelah pupuk itu diterima oleh Poktan kami minta untuk segera didistribusikan.,” imbuhnya.
“Kita hanya mengusulkan, jadi tidak tahu berapa total anggarannya, termasuk juga usulan alokasi pupuk tidak hafal,” cetusnya.