BANGKALAN, Lingkarjatim.com– Jembatan Suramadu sudah resmi di gratiskan, namun hal itu menyisakan problem baru bagi pengusaha transportasi kapal Surabaya-Madura di pelabuhan Kamal.
Presiden Jokowi mengatakan setiap kebijakan yang diambil pasti ada plus minusnya. Masalah transportasi kapal laut, Presiden asal solo itu memasrahkan kepada kepala daerah Jawa Timur dan Bangkalan bagaimana kedepannya menjadi baik.
“Ya kalau itu ada pak Gub dan Bupati yang menyelesaikan,” kata Presiden Joko Widodo. Saat peresmian Suramadu gratis kemarin, (27/10/2018).
Menanggapi hal itu Bupati Bangkalan Raden Abdul Latif Amin Imron mengatakan, jika nantinya disepakati dan disetujui, kapal yang beroperasi di wilayah Kamal-Tanjung Perak itu akan dijadikan tempat wisata.
“Ya harus berinovasi, sebagai pelabuhan wisata, macam-macamlah,” katanya.
Jika memang memungkinkan Bupati muda itu akan bekerjasama dengan pihak perusahaan kapal tersebut untuk merenovasi menjadi kapal wisata yang bisa mengelilingi di bawah jembatan Suramadu.
“Nanti kami akan kerjasama, baik dengan turis-turis domestik, intinya dikemas menjadi wisatalah,” ujarnya.
Perubahan drastis dialami pengusaha kapal semenjak jembatan Suramadu beroperasi. Apalagi kebijakan baru oleh Presiden Joko Widodo dengan menggratiskan jembatan tol Suramadu menjadi jembatan non tol.
Saat ini jumlah kapal Ferry yang beroperasi di Kamal-Tanjung Perak sudah menjadi tiga kapal dari belasan kapal. Hal itu disampaikan oleh Agusman, Kepala supervisor PT ASDP Indonesia Feri Cabang Surabaya.
“Saya masuk pada September 2015, pada saat itu masih ada lima kapal yang beroperasi, tiga kapal ini cukuplah untuk mengangkut masyarakat Kamal, karena pada umumnya pengguna disekitar Kamal itu,” terang Agusman.
Selain itu, masalah kerugian yang dialami dari tahun ke tahun mengalami kerugian yang cukup besar. Pada tahun 2015 mengalami kerugian kurang lebih 15%.
“Kita lihat dulu Perkembangannya seperti apa,” ujarnya. (Zan/Atep/Lim)