SAMPANG, Lingkarjatim.com – Realisasi anggaran yang bersumber dari Alokasi Dana Kelurahan (ADK) Kota Sampang tahun 2019 disebut sebagai program berkelanjutan, kondisi tersebut mencuat saat beberapa titik lokasi pembangunan mendapat sorotan dari berbagai kelompok masyarakat termasuk Kelurahan setempat, sebut saja pembangunan irigasi di kelurahan dan beberapa titik pembangunan pos kamling yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal tersebut disampaikan, Koordinator ADK Kecamatan Sampang, Abd. Wasik, ia mengatakan ada ketidaksinkronan antara pelaksana dan konsultan di lapangan, sehingga kerap terjadi perubahan yang dilakukan dengan kesepakatan bersama, meskipun berdampak terhadap ketidaksesuaian dengan perencanaan awal.
“Memang ada yang tidak sinkron, karena ini program kegiatan berkelanjutan, maka tahun ini akan dilanjutkan, sementara dibiarkan,” katanya melalui jaringan selluler pribadinya. Selasa (11/02).
Ia juga mengklaim bahwa kegiatan ADK di Kabupaten Sampang merupakan kegiatan berkelanjutan karena beberapa lokasi memang banyak dinilai kurang maksimal, bahkan cenderung dikerjakan dengan perencanaan jangka pendek.
“Ada beberapa pengerjaan yang tidak terselesaikan, karena kami juga memperhatikan postur anggarannya, tapi nantinya ini berlanjut untuk tahun selanjutnya,” klaimnya.
“Contohnya pemasangan U-Ditch yang dianggap salah, sebenarnya nanti akan dilanjutkan dengan pengerjaan rabat beton dan cor, dan beberapa loksi lainnya, sehingga semuanya teratasi,” timpalnya.
Jadi perlu dipahami bersama bahwa program kegiatan yang bersumber dari anggaran ADK yang tidak terselesaikan, namun pihaknya memastikan bahwa akan dilakukan pengerjaan berkelanjutan, memang ada beberapa catatan penting yang dinilai mengganggu atas hasil pengerjaan.
“Tapi setidaknya ada beberapa manfaat yang mulai tampak, dan untuk selanjutnya akan lebih diperhatikan,” jelasnya. (Abdul Wahed)