BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Jumlah produksi perusahaan migas di Kabupaten Bangkalan selama ini ditenggarai tidak transparan. Buktinya, pihak Eksekutif dan Legislatif di Bangkalan mengaku tidak punya data tentang produksi perusahaan migas di Bangkalan.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setkab Bangkalan Joko Supriono saat dihubungi mengatakan sejak Dina Pertambangan diambil alih oleh provinsi, pihaknya tidak pernah menerima data produksi perusahaan migas.
“Kalau masalah produksi kita kurang paham, soalnya selama ini tidak ada data yang masuk ke kita,” ujarnya, Senin (30/10/2017).
Dikatakan Joko, setelah Dinas Pertambangan diambil alih oleh provinsi, urusan migas semestinya menjadi tanggung jawabnya. Namun meskipun demikian ia mengaku sulit untuk mengakses data tentang perusahaan migas apalagi masalah produksinya.
“Semestinya memang tanggung jawab kita, tapai kalau masalah produksi kita tidak pernah terima data, tapi kalau hanya data-data biasa kita bisa bantu,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Suyitno. Menurutnya selama ini pihak legislatif mengaku kesulitan untuk mengakses data produksi perusahaan migas.
“Terus terang saja kita kesulitan untuk dapat akses ke perusahaan migas itu,” ujarnya.
Apalagi lanjut Suyitno, setelah Dinas Pertambangan diambil alih oleh provinsi, pihaknya semakin tidak punya wewenang untuk dapat akses tersebut.
“Apalagi sekarang sudah diambil alih provinsi jadi haknya provinsi, dulu saja sebelum diambil alih kita kesulitan apalagi sekarang,” pungkasnya. (Lim)