SAMPANG, Lingkarjatim.com – Keberadaan proyek pembangunan pelabuhan Taddan, Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang sejak 2009 menjadi atensi khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Dibawah komando H. Slamet Junaidi dan H. Abdullah Hidayat, pelabuhan yang telah menelan anggaran sekitar Rp 300 miliar tersebut dapat beroperasi tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sampang H Slamet Junaidi. Ia mengatakan pelabuhan yang diperuntukan untuk kemudahan transportasi laut tersebut sudah dimulai sejak tahun 2009 dengan anggaran Rp. 40 miliar dan terus disokong anggaran setiap tahunnya.
“Keberadaan pelabuhan ini sangat potensi, dan kami akan ada pergerakan perekonomian antara Madura, khususnya wilayah Sampang dengan kabupaten Probolinggo, sehingga kedepan, pertumbuhan komoditi usaha di Kabupaten Sampang lebih meningkat,” katanya saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama bersama Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Branta, Selasa (13/08/19).
Dikatakannya, saat ini sejumlah sarana dan prasarana penunjang belum sepenuhnya terlengkapi, namun demikian pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk segera dirampungkan, sehingga kebutuhan penunjang lainnya dapat menjadi daya tarik sebelum dan sesudah dioperasikan.
“Saat ini kami juga masih menunggu keputusan kementrian untuk proses pengoperasiannya, yang jelas bukan hanya keberadaan pelabuhan yang utama, tapi fasilitas penunjang lainnya juga harus terlengkapi,” tambahnya
Ditempat yang sama. Kepala Kantor UPP Kelas II Branta, Edi Kuswanto mengatakan, bahwa izin operasional palabuhan Taddan tersebut sudah keluar, maka secara legalitas sudah siap dioprasikan, sekaligus pemberian nama untuk pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Taddan tersebut saat ini masih berbentuk L dengan panjang 100 meter kali 10 meter, dan sudah dilengkapi lapangan penumpukan kurang lebih 15.000 meter, serta sudah dilengkapi fasilitas penerangan, sehingga malampun bisa melakukan kegiatan.
“Pelabuhan ini sudah siap dioperasikan, hanya saja butuh dukungan dari Pemerintah daerah, karena untuk penyediaan fresh water, TKBM dan gudang-gudang serta akses jalan menuju lokasi pelabuhan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa pelabuhan Taddan tersebut adalah pelabuhan umum, jadi semua jenis kapal atau transportasi laut bisa bersandar, secara regular untuk kapal-kapal kompeni yang akan banyak melakukan kegiatan di pelabuhan tersebut, disamping kapal kargo yang memuat garam dan lainya.
“Kapasitas kapal bisa mencapai 10.000 Dwt dan Keberadaan pelabuhan ini sangatlah layak, untuk kapal penumpang yang disiapkan oleh pemerintah provinsi dengan gross standarnya 2.000 dan bisa menampung 100 kendaraan roda empat, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis oleh warga Madura,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa keberadaan pelabuhan taddan tersebut menjadi multiplier effect bagi pengembangan perekonomian di daerah. Maka, jika perkembangan aktifitas di pelabuhan itu padat, akan diusahankan meningkatkan terus dengan mendapat dukungan dari pemerintah daerah. kedepan, pelabuhan ini akan perpanjang dermaganya menjadi T, mengingat saat ini masih L dan terus melihat perkembangannya.
“Untuk standar keamana yang diterapkan di palabuhan itu sudah internasional, karena sistem keamanan super ketat, dari mulai masuk sudah standar IMU, bagi orang yang tidak berkepentingan disterilkan dan dilengkapi Id Card khusus,” jelasnya.
“Pelabuhan ini dibanding dengan pelabuhan yang lain, paling memenuhi syarat untuk securitynya, karena one get, tidak bisa mengakses dari yang lain hanya satu pintu,” timpalnya. (Hyd/Lim)