PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Pemkab Pamekasan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat melakukan sosialisasi secara masif kepada semua guru di sekolah yang berada di bawah naungannya perihal penerapan kurikulum merdeka tahun 2022.
Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini mengungkapkan, kurikulum merdeka merupakan keharusan bagi sekolah untuk melaksanakannya sebagai upaya memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar demi out put pendidikan di Indonesia sebagaimana cita-cita Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Pihaknya gencar melaksanakan pelatihan kepada guru di sekolah-sekolah hingga tingkat kecamatan agar kurikukum tersebut dapat segera terealisasi. Hal itu sebagai bentuk komitmen memajukan pendidikan di Pamekasan.
“Kita sekarang mengadakan pelatihan terus, hampir setiap hari kepada semua guru. Seperti work shop, seminar, dan lain-lain, supaya kurikum merdeka itu secepatnya diterapkan di semua sekolah,” katanya, Rabu (24/8/2022).
Mantan Kabag Kesra Setdakab Pamekasan ini mengaku optimis, kurikulum merdeka di daerahnya dapat terealisasi pada semua sekolah pada tahun 2022. Mengingat sosialisasi dan pelatihan telah masif dilakukan hingga tingkat kecamatan, disamping itu pengawas memberikan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah.
“Kami optimis, tahun 2022 semua sekolah sudah bisa menerapkan kurikulum merdeka. Karena kami melaksanakan sosialisasi dan pelatihan itu per kecamatan,” tandasnya.
Sebagaimana dikutip dari web resmi Kemendikbudristek Direktorat Sekolah Dasar, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.