SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat menghapus program tahunan pemilihan Kacong Cebbing (Kaceb). Alasannya selain kurang berpengaruh pada daya tarik pariwisata, kacong cebbing juga dianggap kurang bermanfaat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Disporabudpar Kabupaten Sampang Aji Waluyo. Ia mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan setiap dua tahun sekali tersebut tidak dianggarkan untuk tahun ini, karena kegiatan tersebut kurang maksimal, terutama dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sektor pariwisata kota Bahari. Sejatinya Kacong Cebbing diharapkan mampu mempromosikan potensi dan mampu menjadi daya tarik wisatawan dan pelancong untuk berwisata di Kabupaten Sampang.
“Sengaja kami (Disporabudpar, red) tidak menganggarkan untuk tahun ini, jadi tidak ada kegiatan pemilihan,” katanya, Rabu (7/8/2019).
Selain itu, Kacong Cebbing hanya untuk kegiatan seremonial tertentu di Pemkab Sampang, sehingga kontribusi keberadaan muda mudi tersebut sangat kecil. Hal itu juga dikarenakan banyaknya pihak yang kecewa atas peran Kacong Cebbing yang kurang bermanfaat, sehingga kurang penting dilakukan.
“Banyak yang kecewa, sehingga perlu dicarikan solusi bersama,” tambahnya.
Alhasil, untuk tahun ini pihaknya akan memfokuskan diri terhadap program pelatihan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP) dan pengembangan sarana dan prasarana (Sarpras) disejumlah lokasi strategis objek wisata di Kabupaten Sampang.
“Jadi meskipun tidak ada Kacong Cebbing, diberbagai sisi lain dilakukan pemberdayaan, nah ini diharapkan mampu manjadi daya saing nantinya,” tegasnya.
Disinggung soal pemilihan duta wisata, Aji Waluyo menganggap untuk duta wisata dapat dilakukan dengan proses penunjukkan langsung, bisa juga dilakukan secara terbuka dengan menggandeng perguruan tinggi.
“Kalau memang diperlukan akan dilakukan penunjukkan,” tandasnya. (Hyd/Lim)