SUMENEP, Lingkarjatim.com – Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Oktober telah dimulai dengan aksi peduli lingkungan yang mengesankan di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Kolaborasi antara Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari Universitas Trunojoyo Madura, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), dan Pemerintah Desa Lobuk telah menghasilkan inisiatif luar biasa dalam upaya melestarikan lingkungan melalui penanaman ratusan bibit mangrove.
Kegiatan penanaman mangrove ini berlangsung pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, di Pantai Matahari, dan melibatkan sekitar 5 mahasiswa KKN, serta ratusan Pengurus NU tingkat kabupaten, MWC, Ranting, Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU-IPPNU, serta warga Desa Lobuk yang dengan antusias berpartisipasi dalam aksi ini. Dengan semangat tinggi, mereka menanam ratusan bibit mangrove di sepanjang pesisir pantai, menciptakan jejak positif untuk keberlanjutan lingkungan.
Ketua Tim Mahasiswa KKNT, Luqi Syafarina, menyatakan, “Kami melihat peringatan Hari Santri Nasional sebagai peluang untuk berkontribusi secara nyata dalam melestarikan bumi kita. Penanaman mangrove ini adalah wujud cinta kami terhadap lingkungan dan upaya konkret untuk menjaga ekosistem pesisir.”
Mahasiswa KKNT ini merupakan mahasiswa MBKM Membangun Desa Universitas Trunojoyo Madura yang merupakan kegiatan yang beririsan dengan kegiatan Dosen Pembimbing Lapangan mereka yaitu Ana Tsalitsatun Ni’mah, S.Kom., M.Kom. pada Hibah Mandiri Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura tahun 2023.
Selama periode 4 bulan yang setara dengan 20 SKS, mahasiswa KKNT ini telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di Desa Lobuk, menjadi bagian penting dalam usaha menjaga keberlanjutan lingkungan.
PC NU, yang memegang peran sentral dalam ajaran Islam, juga aktif dalam kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendukung pelestarian alam. Ketua PC NU Sumenep, KH. Achmad Pandji Taufik, menyampaikan, “Ini adalah cara kami, warga NU, merawat Lingkungan. Santri memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan alam, sesuai dengan ajaran Islam. Penanaman mangrove adalah langkah nyata kami dalam mewujudkan hal ini.”
Pemerintah Desa Lobuk memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini dengan menyediakan lahan dan fasilitas yang diperlukan, menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga lingkungan desa mereka. Kepala Desa Lobuk, Bapak Saleh, berharap, “Penanaman mangrove ini adalah langkah pertama dalam serangkaian upaya pelestarian lingkungan yang akan kami lakukan bersama-sama dengan berbagai pihak.”
Melalui kolaborasi yang kuat antara mahasiswa KKNT, PC NU, dan Pemerintah Desa Lobuk, mereka tidak hanya menciptakan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga memperkuat ikatan antar komunitas dan memberikan contoh nyata tentang pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini menjadi tanda kebahagiaan di awal peringatan Hari Santri Nasional yang akan datang. Dengan semangat seperti ini, kita dapat berharap akan lebih banyak inisiatif peduli lingkungan yang menginspirasi di masa depan. (*)