SUMENEP, Lingkarjatim.com – Desakan Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) terhadap Presiden Joko Widodo untuk membubarkan Badan Pengembangan Wilayah Madura (BPWS) yang dinilai tidak memiliki kontrisbusi signifikan terhadap perkembangan Madura, mendapat respon santai dari Humas BPWS, Faisal Yasir.
Faisal Yasir tidak mempersoalkan apa yang dilakukan Imam Bongkar (Ketua KMS) untuk mendesak Presiden Jokowi supaya membubarkab BPWS.
“Ya silahkan saja tidak masalah,” Jawabnya ketika dimintai konfirmasi melalui chat WhatsApp, Selasa (29/07).
Lebih lanjut, menurut Faisal Yasir, apa yang dilakukan KMS merupakan bagian dari penyampaian aspirasi.
“Itu hak menyuarakan pendapat, sah-sah saja, BPWS tidak mempersoalkan, silahkan saja,” Tambahnya.
Sementara itu, mengenai proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang ada di Desa Candi, Kecamatan Dungkek, Sumenep, yang sempat ditangani Kejari Sumenep, Faisal Yasir tidak membantah. Menurutnya, tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut.
“Lah wong beres tidak ada unsur pidana kok,” Tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Bongkar selaku ketua KMS mendesak Presiden Jokowi untuk membubarkan BPWS. Alasannya BPWS dinilai tidak memiliki kontribusi signifikan terhadap perkembangan Madura, padahal anggaran keuangan dari pusat untuk BPWS dinilai cukup besar.
“BPWS itu sejak berdiri hingga saat ini anggarannya sangat besar, tapi mana bukti pembangunannya kok tidak tampak untuk kemajuan Madura, maka kami minta dengan hormat kepada Presiden Jokowi untuk membubarkan BPWS,” Ungkap Aktivis PKC PMII Jatim tersebut. (Lam/Lim)