Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 24 Jul 2019 05:53 WIB ·

Kinerja Investasi di Jatim Melambat di Triwulan Pertama 2019


Kinerja Investasi di Jatim Melambat di Triwulan Pertama 2019 Perbesar

Ilustrasi

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kinerja investasi di Jawa Timur selama triwulan I 2019 mencapai 3,7 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar 6,3 persen. Hal ini disebabkan karena turunnya investasi non bangunan, terutama ekspansi industri yang kini kapasitas utilitasnya mencapai level tertinggi.

“Kinerja investasi ini terkonfirmasi oleh Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) Jatim,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim, Difi Ahmad Johansyah, dalam rilisnya, Rabu (24/7/2019).

Menurut Difi, ada beberapa faktor penyebab investasi Jatim menurun bahkan melambat. Di antaranya karena industri pengolahan serta pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian melambatnya investasi bangunan.

“Melambatnya investasi bangunan ini ditunjukkan dari kontraksi konsumsi semen. Yaitu dari tumbuh 6,38 persen (yoy) pada triwulan IV 2018, menjadi 3,36 persen (yoy),” ujarnya.

Penyebab lainnya, kinerja korporasi juga melambat yang tercermin dari perlambatan nilai impor barang modal. Hasil SKDU KPBI Jatim, menunjukkan kapasitas produksi terpasang industri pengolahan pada triwulan I 2019 mulai memasuki titik jenuh. 

“Kemudian adanya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah selesai pada triwulan IV 2018, tidak berlanjut pada triwulan l 2019. Sehingga turut berdampak menahan kinerja investasi pada periode laporan,” ujar Difi.


Meski begitu, perlambatan kinerja investasi yang lebih dalam, berhasil ditahan oleh peningkatan pembangunan yang sebagian masih menggunakan material impor besi dan baja. Peningkatan penggunaan besi dan baja ini, ditopang oleh masih berlanjutnya aktivitas pembangunan rel jalur ganda (double track) lintasan kereta api di Jawa bagian selatan. 

“Kinerja investasi Jatim pada triwulan II 2019 diperkirakan meningkat, seiring menggeliatnya investasi pasca kepastian politik dan perlambatan ekonomi global yang mendorong arus modal ke negara berkembang,” kata Difi.

Saat ini, ada beberapa proyek investasi infrastruktur yang masih berlangsung di Jatim. Sehingga kondisi ini diprediksi bakal meningkatkan investasi pada triwulan II 2019.

Di antaranya adalah pembangunan proyek Jalan Tol Pandaan Malang (37,62 km), Jalan Tol Pasuruan Probolinggo (45 km), Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi (170,4 km), Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (38,3 km), Fly Over Terminal Teluk Lamong (2,4 km), jalur double track Jawa Selatan, Kereta Api Jakarta-Surabaya, Pembangunan Bandara Kediri, ekspansi kilang minyak Tuban, pembangunan beberapa bendungan yakni Bendungan Bendo, Gongseng, Tukul, Tugu, Semantok, dan Bagong. (Mal/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL