Berdasarkan informasi dari blog resminya, Erik saat ini menjadi pengajar MIT untuk jurusan Ilmu Komputer. Fokus bidang yang ia teliti antara lain geometri, algoritma, dan komputasi dalam game. Ia pun memiliki hobi di bidang seni seperti teater, sulap, origami, dan juggling.
- Agus Pulung Sasmito
Agus Pulung Sasmito adalah profesor termuda asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar profesor termuda di dunia. Ia adalah lulusan sarjana dari Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Teknik Fisika.
Kemudian, pria asal Wonosobo itu melanjutkan pendidikannya pada tahun 2005 di National University of Singapore (NUS) yang merupakan kampus terkenal di Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Mesin.
Selama berkuliah S2, Agus mendapat tawaran dari pembimbingnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor tanpa harus lulus terlebih dahulu atau disebut sebagai program direct PhD.
Pada usia 32 tahun, Agus melanjutkan pendidikannya ke jenjang professorship dan mengajar serta menjadi peneliti di McGill University pada tahun 2012.
- Nelson Tansu
Satu lagi profesor termuda di dunia asal Indonesia adalah Nelson Tansu. Dalam buku “Ilmuwan Indonesia Gapai Citamu, Terangi Negerimu” oleh Aisyah Khoirunnisa disebutkan bahwa Nelson lahir di Sumatera Utara pada 20 Oktober 1977.
Nelson adalah anak dari pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Gelar akademis yang ia raih hingga dinobatkan sebagai profesor termuda tidak lain karena ia berasal dari keluarga yang sangat mengutamakan pendidikan.
Nelson diangkat sebagai profesor pada usianya yang baru 25 tahun. Sebelumnya, Nelson menempuh pendidikan di Universitas Wisconsin Madison, Amerika Serikat lewat jalur beasiswa.
Penemuannya yang cukup besar bagi masyarakat terbukti dari penemuan lampu LED dan laser untuk beberapa beberapa perusahaan. Penggunaan teknologi tersebut bisa menghemat energi yang sangat besar.
Artikel ini telah tayang di detikedu, dengan judul “Agus Pulung & Nelson Tansu, Orang Asal Indonesia yang Jadi Profesor Termuda di Dunia”