BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Bosan nongkrong di tempat kopi tertutup? Butuh tempat ngopi yang bisa rileks dan santai seperti di pantai? Kamu perlu mencoba ngopi di Angkringan Cafe Mbak Adel.
Cafe yang berada di belakang Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu memberikan sensasi yang berbeda dari cafe-cafe pada umumnya.
Kita bisa menikmati hembusan angin dan pemandangan danau yang akan membuat kita serasa nongkrong tepi di pantai.
Pepohonan di sekitar Cafe yang dihiasi dengan beberapa lampu juga memberikan sensasi yang cukup memanjakan mata. Kita bisa memilih tempat duduk yang sesuai keinginan kita.
Seperti di dalam ruangan, di bawah pohon, atau lesehan dengan menggelar tikar yang sudah disediakan.
Selain itu, Cafe Angkringan ini juga terbilang jauh dari keramaian kendaraan yang kadang membuat bising telinga. Alunan musik yang dimainkan di Cafe ini juga tidak begitu keras, sebingga cocok dijadikan tempat ngobrol, diskusi. Terutama bagi mahasiswa yang suka ngopsi (ngopi sambil diskisi).
Varian menu yang ditawarkan juga cukup unik. Salah satunya Lumpur Stadion dan Megawati. Menu ini mengkombinasikan Soda merah dengan susu dan disajikan dengan es batu yang akan membuat peminumnya merasakan kesegaran yang luar biasa. Selain itu, di Cafe ini juga menyediakan Coffe beer yang bisa menghangatkan tubuh peminumnya.
Di Cafe Angkringan juga menyediakan beberapa menu cemilan yang bisa dipesan bagi anda yang suka ngemil. Sebut saja Omlet. Menu yang memadukan mie dan telor ini bisa dinikmati oleh beberapa orang. Jadi sangat cocok untuk anda yang sedang double date atau berkelompok.
Untuk harga juga tidak perlu khawatir, di Cafe yang buka mulai pukul 10.00 sampai 01.00 wib itu sangat terjangkau. Untuk minuman, dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 4.000 sampai 13.000 saja, dan untuk cemilan dibandrol dengan harga rata-rata dari Rp. 8.000.
Tak hanya itu, di Cafe itu juga menawarkan promo, dimana setiap pembelian tiga gelas capucino akan diberikan satu gelas lagi secara gratis. Jadi sangat cocok lah buat ngopi santai dan buat yang lagi minimalis dalam keuangan. (Moh Iksan)