OPINI, Lingkarjatim.com – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji tidak melakukan impor jika terpilih di tahun 2019. Indonesia akan berdiri di atas kaki sendiri. Lebih tegas, Prabowo mengatakan kita harus dan kita mampu berswasembada pangan! Mampu!.
Pidato tersebut dalam menjawab kebijakan pemerintah yang mengimpor pangan secara ugal-ugalan. Impor beras 2 juta ton. Impor garam 3,7 juta ton. Impor gula 1,1 juta ton. Impor daging kerbau 100 ribu ton. Dan impor daging sapi 220 ribu ton.
Kebijakan impor secara ugal-ugalan sangat menyengsarakan rakyat kecil. Petani, petambak garam dan peternak menjerit karena produknya dihargai lebih murah akibat serbuan produk impor.
Adanya impor juga membuktikan pemerintah gagal dalam memberdayakan petani, petambak garam dan peternak. Pembinaan yang setengah hati menyebabkan gagalnya menggenjot produk rakyat kecil.
Maka Capres Prabowo Subianto berjanji bila terpilih menjadi presiden akan menghentikan impor tersebut. Stop impor pangan. Saatnya rakyat diberdayakan. Berdiri di atas kaki sendiri. Kita harus dan kita mampu berswasembada pangan! Mampu!
Sayangnya, pidato Prabowo Subianto tidak dimengerti oleh para pendukung Jokowi. Sesat pikir menggiring pada pernyataan bodoh. Mereka menyerang apakah kuda Prabowo tidak impor? Maka perlu dijawab satu kata, bodoh!
Impor pangan yang dilakukan oleh Jokowi adalah barang publik. Impor tersebut telah menyengsarakan rakyat kecil. Sementara kuda Pak Prabowo barang privat, jika benar kuda impor, tidak akan berimbas pada rakyat kecil. Maka para pendukung Jokowi harus cerdas sedikit dalam membuat perbandingan. Jangan sampai sesat pikir menggiring pada kebodohan.
Prabowo tidak anti kritik. Silahkan serang. Tapi harap seranglah dengan kecerdasan.
————
*Ketua Umum SATRIA GERINDRA
(Satuan Relawan Indonesia Raya)