Saat uji coba pelaksanaan penanaman kedelai menggunakan dron di Bangkalan (Foto : Muhidin)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Merespon kebutuhan pangan Indonesia yang masih tinggi, khususnya kedelai dan Beras, kini pemerintah uji coba menanam kedelai menggunakan dron di Desa Dlemmer dan Desa Makam Agung yang di support oleh Deputi Badan Pangan, dan PT Hansen Global.
Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sampai hari ini kebutuhan kedelai hampir 90 persen dan masih impor, sehingga tempe kadang-kadang harus mengalami penyesuain harga yang signifikan.
“Saya rasa ini sinergitas yang luar biasa untuk dimulainya harapan baru bagi proses produktifitas lahan idol, jadi menurut saya luar biasa dengan smart farming teknologi, ini sangat penting karena makin hari ya kebutuhan teknologi di berbagai sektor itu dibutuhkan, terutama dibidang pertanian,” Ucap Khofifah saat diwawancara awak media, Rabu (24/1/2024).
Khofifah menjelaskan dengan menggunakan teknologi modal akan lebih murah dan penghasilan akan tinggi, karena menurutnya dari mulai penanaman benih hingga pemupukan bisa menggunakan alat yang sama.
“Kita bisa melihat pemupukan bisa dilakukan lewat dron tadi, kemudian tabur benih juga dilakukan lewat dron, setelah ini ditutup paranet dan menurut pak Hakim tadi kira-kira tiga hari akan tumbuh,” Jelasnya.
Bahkan Khofifah menargetkan uji coba penanaman kedelai tersebut bisa sukses agar semua Desa di Jawa timur bisa menirunya.
“Kalau ini sukses bisa di replikasi di desa-desa lain, tidak hanya di Bangkalan tapi juga di Jawa Timur pada umumnya,” Ujarnya.