SUMENEP, Lingkarjatim.com – Keluarga Mahasiswa Sumenep Yogyakarta (KMSY) menggelar Musyawarah Luar Biasa periode 2018-2019, yang dilaksanakan Minggu (20/05/2016) kemarin di Pendopo L-KiS Yogyakarta.
Dalam musyawarah luar biasa itu lebih menekankan kepada asal daerah kelahirannya yaitu Kabupaten Sumenep. Artinya walaupun menimba ilmu di luar daerah tetapi tidak lupa fungsi dan tugas serta kontribusi bagi daerah Sumenep dan Madura pada umumnya.
Diharapkan semua mahasiswa Sumenep yang ada di perguruan tinggi Yogyakarta bisa menjadi Alat atau wadah menyambung Aspirasi Mahasiswa Sumenep Yogyakarta. Sehingga dapat berkontribusi terhadap daerah dan mengenalkan keistimewaan Madura di Yogyakarta khususnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia, Fathurrahman, bahwa mahasiswa Sumenep di Yogyakarta secara kuantitas paling banyak dari tiga kabupaten lainnya di Madura.
“Untuk itu, berawal dari kesadaran dan kegelisahan bersama setelah beberapa tahun terakhir ini KMSY melalui kevakuman kepengurusan, melalui dari obrolan-obrolan kecil di warung kopi, menganggap penting kembali menjadikan KMSY sebagai rumah tempat pulang Mahasiswa Sumenep di tanah perantauan untuk sekedar berdiskusi tentang Sumenep kedepannya,” ujarnya, Selasa (22/05/2018).
Sementara, ketua KMSY terpilih, Abd. Warits, menyampaikan dalam sambutannya mengajak kepada seluruh mahasiswa Sumenep untuk saatnya terlibat aktif dalam meningkatkan rasa kebanggaan terhadap tanah kelahirannya melalui cara menjadikan KMSY sebagai patron organiasi kedaerahan. Ia juga mengatakan, sudah saatnya KMSY tegak berdiri.
“Bagi saya, Sumenep sebagai daerah yang kaya SDA-nya, mempuni SDM-nya, ada banyak sekali para tokoh yang ada di Jogja lahir dari bumi Sumenep. Tapi kebanyakan, generasi mudanya tak mengenal. Sebab, tak ada sarana yang bisa dijadikan tempat pulang bersama,” ujarnya.
Mongres tersebut juga dihadiri oleh ketua umum Forum Silaturahim Mahasiswa Keluarga Madura Yogyakarta (FSM-KMY), M. Adi, yang kebetulan ia juga Mahasiswa berasal dari kabupaten Sumenep.
Adi menyampaikan, bahwa dengan terpilihnya dia sebagai ketua (FSM-KMY) sebagai organisasi yang menaungi 4 organiasi kedaerahan/kabupaten yang ada di Madura sangatlah merasa bersalah jika KMSY sebagai organisasi daerahnya sendiri belum memiliki pemimpin. Oleh karena itu, maka Musyawarah Luar Biasa ini segera dilaksanakan.
“Semoga dengan adanya (MUSLUB) sekarang ini bisa menjadi awal yang baik KMSY kedepannya” katanya usai acara. (Zam/Lim)