SAMPANG, Lingkarjatim.com – Puluhan alumni Pondok Pesantren Bata-Bata Pamekasan (IKABA) Cabang Sampang menggelar aksi solidaritas ke markas Polres Sampang atas kasus penembakan yang menimpa salah satu alumni Bata-Bata Subaidi (32), warga Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah beberapa hari yang lalu.
Mereka meminta polisi mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan rekannya. Tidak hanya pelaku yang saat ini sudah meringkuk dibalik jeruji besi, mereka juga meminta Polisi mengusut beredarnya senjata api ilegal di Sampang.
“Korban penembakan kebetulan teman kami dan satu alumni Ponpes Bata-Bata Pamekasan,” tutur Pengurus IKABA Cabang Sampang, Salim, Sabtu (24/11/2018).
Salim menilai ada unsur kesengajaan yang dilakukan tersangka untuk melakukan tindak kejahatan dengan menggunakan senjata api (Senpi) rakitan.
Penembakan terjadi saat korban berada di Dusun Pakis, Desa Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Rabu (21/11/2018), sekitar pukul 11.30 WIB.
“Kami minta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas, siapa yang menyediakan dan menjual senjata api itu dan atau pihak lain yang diduga terlibat,” katanya.
Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman berjanji akan mengusut tuntas kasus tindak pidana kejahatan tersebut.
“Kepada keluarga korban dan masyarakat diharap tetap tenang. Kasus ini sepenuhnya akan ditangani dengan baik. Hasilnya, akan disampaikan juga kepada pihak keluarga,” janjinya.
Aparat kepolisian Sampang telah mengamankan yang diduga pelaku penembakan, Idris (34), warga Dusun Bates, Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang. (Hol/Atep/Lim)