BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Anggota Komisi D DPRD Bangkalan, H. Subaidi mempertanyakan penggunaan anggaran gugus tugas penanganan Covid-19 setempat.
Sebab menurut dia, dari Rp 65,2 miliar anggaran yang sudah direfokusing dari masing-masing instansi itu belum dirasakan secara nyata oleh masyarakat terdampak Covid-19.
“Kita wajib tahu transparansi anggaran yang dibelanjakan,” ujar dia, Kamis (23/04).
Politisi Partai Hanura itu juga mempertanyakan terkait kualitas dan standarisasi alat medis yang digunakan oleh gugus tugas Covid-19 Bangkalan.
“Apakah alat-alat medis sudah sesuai dengan standar WHO atau tidak?,” tanya dia.
Disamping itu, Subaidi tetap mengapresiasi kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid-19 termasuk melakukan Rapied Test mandiri di beberapa institusi Pemerintah terutama di Sekretariat DPRD Kabupaten Bangkalan.
“Mudah-mudahan cara ini bisa menjadi langkah konkret untuk memutus mata rantai Penyebaran Covid-19,” terangnya.
Namun meski demikian, dia berharap langkah yang dilakukan gugus tugas itu tidak menimbulkan kegaduhan terhadap masyarakat.
“Hasil rapied tesnya jangan lantas membuat masyarakat tambah panik, jadi harus diatur agar masyarakat merasa tetap terlindungi,” ucapnya. (Moh Iksan)