SAMPANG, Lingkarjatim.com – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pertanian (Dispertan) setempat dalam menjaga stabilitas swasembada pangan dari sektor pertanian padi terus dimaksimalkan.
Tercatat, data Dispertan Sampang menunjukkan, pada musim kemarau kali ini luas tanaman padi di Kota Bahari mencapai 10.418 hektar. Adapun perkiraan perolehannya per satu hektar itu rata-rata 8 ton gabah kering atau sama dengan 6,88 gabah kering giling. Dari jumlah itu, total hasil panen padi di musim kemarau mencapai 71.692,51 ton.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispertan Sampang Suyono menuturkan, kendati pada musim kemarau kali ini sedang dilanda wabah Covid-19, produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi di wilayahnya tetap bagus. Itu dapat dibuktikan dengan hasil panen padi yang melimpah.
“Sekarang ini sudah masa panen padi, meskipun di musim kemarau dan sedang dilanda wabah Covid-19, hasil panen padi di Sampang mencapai 71 ribu ton lebih gabah siap giling,” katanya.
Diuraikannya, antusiasme para petani di berbagai wilayah Sampang untuk menanam padi saat wabah Covid-19 tetap tinggi. Semangat para petani bercocok tanam tidak surut. Artinya, tidak terlalu terpengaruh dengan adanya bencana non alam itu.
Untuk itu, Suyono meminta, para petani agar tetap berproduksi, khususnya di kawasan persawahan atau lahan pertanian yang dekat dengan irigasi dan sumber mata air.
“Kami (Pemkab, red) pada prinsipnya selalu mendorong, mengedukasi dan siap membantu dalam memfasilitasi kebutuhan para petani, semisal alsintan dan semacamnya, harapnnya produktivitas pertanian terus meningkat dan lebih baik,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada musim tanam pertama, periode bulan Maret lalu luas tanaman padi di Sampang tercatat mencapai 14 ribu hektar, dengan hasil panen sebanyak 81 ribu gabah giling. Dengan demikian, pihaknya patut mensyukuri atas hasil panen padi selama ini yang tergolong sangat bagus. (Abdul Wahed/C3)