PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Hari ini, tepat setahun lalu, H. Badrut Tamam resmi dilantik sebagai Bupati Kabupaten Pamekasan.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dengan Badan Ekskutim Mahasiswa (BEM) Arek Lancor, merayakan setahun kepemimpinan Badrut Tamam dengan mendemo sang bupati, Selasa (24/9/2019).
Pantauan di lapangan peserta aksi meminta untuk ketemu dengan Bupati Pamekasan untuk mengevaluasi kinerjanya selama 1 tahun.
Namun keinginan itu gagal, karena menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan, yang menemui mahasiswa, mengatakan bupati sedang dinas luar kota selama dua bulan.
Peserta aksi tetap ngotot untuk ketemu dengan bupati dan tidak mau ditemui oleh yang lainnya siapapun itu.
Selama kurang lebih 30 menit peserta menunggu kedatangan bupati namun tetap tidak datang, akhirnya mereka sepakat untuk meminta bukti surat tugas bupati keluar kota.
“Kalau memang bapak bupati benar-benar pergi keluar kota selama 2 bulan, saya minta tunjukkan surat tugas perjalanan dinasnya terhadap kami,” ungkap Korlap Aksi, Sholeh.
Selama kurang lebih 30 menit menunggu, surat tugas bupati pun ditunjukkan oleh Kepala Satpol PP Pamekasan, Qusyairi.
“Kami telah dibohongi teman-teman, ternyata surat yang ditunjukkan ke kita hanya foto copyannya dan anehnya lagi surat tersebut tidak berstempel. Itu jelas bohong kawan,” teriak Sholeh dalam orasinya.
Karena mereka merasa dibohongi, ahirnya terjadi aksi saling dorong dengan aparat kepolisian di depan pintu timur Pendopo Ronggosukowati. Dan sebagian lain nekat masuk lewat pintu lain. hingga terjadi saling dorong pintu dengan aparat keamanan.
Aksi yang berlangsung kurang lebih 3 jam itu sempat terjadi saling kejar antara peserta aksi dengan pihak aparat menuju kantor bupati.
Dalam aksi saling kejar itu beberapa aparat kepolisian melakukan kekerasan terhadap peserta aksi hingga ada yang terluka dan ada pula yang hampir tertabrak oleh anggota polisi yang mengejar dengan naik sepeda.
Diahir aksi, Sholeh mewakili peserta alsi lainnya menyampaikan, bahwa bupati telah gagal dalam menjalankan tugasnya selama 1 tahun.
“Beliau berjanji akan menjalankan 17 program unggulan yang dia rancang untuk pamekasan kedepan, namun nyatanya sampai saat ini tidak satupun dari 17 program yang terealisasi,” imbuhnya.
Dengan begitu, mereka menilai Bupati Pamekasan, H. Badrut Tamam telah gagal memimpin pamekasan dan mereka memberi raport merah terhadap kinerja bupati selama 1 tahun. (Supyanto Efendi)