Agus mengimbau, untuk menghindari gejala TBC dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, disamping itu harus waspada diri.
“Tentu ada deteksi dini. Masyarakat bisa mengecek melalui Puskesmas di tiap-tiap kecamatan. Kita juga sudah melibatkan NGO meliputi STPI dan Yabisa, mereka punya tenaga untuk melakukan deteksi dini,” kata Agus menerangkan.
Untuk pengobatannya sendiri, Agus menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah terkonfirmasi TBC, bisa langsung datang Puskesmas terdekat untuk dilakukan pengobatan.
“Dengan pengawasan dan obat yang diberikan tentu akan sesuai standar mutu Kemenkes bahkan WHO, dengan pembiayaan yang gratis. Ada program pengobatan khusus untuk TBC selama 6 bulan,” kata Agus menjelaskan.
Selain itu, Agus juga menyarankan, jika masyarakat yang memiliki gejala batuk dan tidak kunjung sembuh selama lebih dari dua minggu agar segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal itu menurutnya untuk mengantisipasi penyakit TBC yang masuk kategori endemis. “Begitu pengobatannya dini maka progres kecepatan sembuhnya juga tinggi,” pungkasnya. (Abdus Salam/Hasin)