SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo mengungkap jaringan sendikat Narkoba jenis sabu sebanyak 5 kilogram yang akan diedarkan di Wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Tersangka berjumlah tiga orang.
Diketahui tiga orang itu, semua berasal dari Kecamatan Sooko Mojokerto. Diantaranya yaitu Akhmad Taufan alias Lut, Heri Siswanto alias Sance dan M. Yusuf alias Kopyor.
Hal itu disampaikan Kepala BNNK Sidoarjo AKBP Indra Brahmana. Ia mengaku kabar penangkapan tersebut dilakukan di wilayah Lampung pada tanggal 17 Februari 2018 lalu. Dimana BNNK Sidoarjo meminta back up tim Direktorat Penindakan dan Pengejaran serta tim Direktorat Narkotika BNN Pusat. Sabu 5 Kg itu dibawa lewat jalan darat dari Medan menuju Sidoarjo oleh 3 (tiga) orang.
“Kami membuntuti kendaraan target Toyota Cayla Hitam berplat nomor S terdaftar An. Akhmad Taufan yang beralamat di Mojokerto sejak dari Medan. Akhmad Taufan alias Lut ini merupakan targetnya,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (1/3/2018).
Lebih lanjut, kata Indra Brahmana, seorang Taufan alias Lut sempat turun di Pekanbaru Riau pada hari Jumat tanggal 16 Pebruari 2018 kemudian naik pesawat menuju Juanda. Karena mobilitas target cukup tinggi, maka dalam operasi ini juga diback up oleh BNN Pusat.
“Kami juga meminta back up dari jajaran Bea Cukai Juanda dan Satgas Pam Juanda serta BNNK Surabaya dan BNNK Mojokerto,” lanjutnya.
Karena perkembangan situasi di lapangan dan dikhawatirkan para tersangka mengetahui kalau sedang dibuntuti, maka pihaknya meminta tim gabungan melakukan penggerebekan di wilayah lampung sebelum kendaraan target memasuki area pelabuhan penyeberangan Bakauheni.
“Kami harus memastikan semua tersangka tertangkap dan barang bukti tidak tercecer atau dijual di tengah jalan,” kata Indra.
Lalu lanjutnya, tersangka Heri Siswanto alias Sance dan Yusuf alias Kopyor disergap tanpa sempat melakukan perlawanan pada hari Sabtu tanggal 17 Pebruari 2018 sekitar pukul 10.00 WIB.
“Narkoba jenis Sabu diamankan sebanyak 5 Bungkus masing-masing seberat 1 Kg bruto dikemas dalam kemasan bungkus Teh China disembunyikan di kompartemen khusus di bawah lantai mobil Cayla bagian bawah jok paling belakang,” tuturnya.
Selain itu kata Indra, para pelaku menyamarkannya dengan menumpuk beberapa sepatu dan sandal baru serta menempatkan buah durian yang sudah terbuka.
“Dengan bertujuan untuk menghindari deteksi anjing pelacak,” ungkapnya.
Sementara tim gabungan di lampung melakukan penangkapan dan interogasi, tim gabungan BNNK Sidoarjo dan BNNK Surabaya tetap melakukan pembuntutan terhadap tersangka Taufan alias Lut.
“Taufan yang belum menyadari bahwa rekan-rekannya sudah ditangkap, berhasil diamankan oleh tim gabungan BNNK Sidoarjo, BNNK Surabaya dan Satgas Pengamanan Bandara Juanda di Terminal 1 keberangkatan saat akan berangkat menuju Bandung untuk kembali bertemu Heri Siswanto dan Yusuf,” tukas Indar Brahmana. (Ham/Lim)