BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Beberapa orang dari LSM Komunitas Pembangunan Desa (KPD) melakukan audensi ke kantor bulog cabang Bangkalan di Jl. Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Senin (05/06/2017). Tujuan kedatangan mereka adalah untuk klarifikasi banyaknya temuan kualitas beras sejahtera yang tak layak di konsumsi.
Ketua LSM KPD Mubarok mengatakan selama ini kejadian ditemukannya beras sejahtera yang tak layak konsumsi tidak hanya sekali, namun berulang-ulang kali. “Ini menunjukkan ada ketidakseriusan dari bulog untuk meningkatkan kualitas beras untuk masyarakat,” ujarnya.
Hal yang disampaikan Mubarok bukan tidak beralasan. Sebab, sebelum menghadap dirinya sudah mencari sampel beras yang memang tidak layak untuk di makan. “Sebelum saya melakukan audensi ini Saya sudah turun ke Kepala Desa se Kecamatan Tragah. Rata-rata kualitasnya memang jauh dan seperti pakan ayam,” katanya.
Dikatakannya, pembagian beras sejahtera dilapangan tidak sesuai dengan keluarga penerima manfaat (KPM). Bahkan pembagian itu disamaratakan dengan alasan kemaslahatan bersama (kearifan lokal)
Menanggapi hal itu, Kepala Gudang Bulog Bangkalan, Slamet Riyadi, memberikan penjelasan bahwa dalam satu truck yang berisi 600 karung beras yang di survei hanya 60 karung saja. “Iya hal itu sudah sesuai dengan aturan yang ada di Bulog,” ujarnya.
Namun dirinya mengaku siap mengganti beras jika ditemukan ada penurunan mutu beras sejahtera di masyarakat. Dengan syarat beras tersebut tetap utuh yaitu sebesar 15 kg per keluarga. “Kami siap ganti, 24 jam, asalkan tetap utuh,” ungkapnya.
H. Mamak, Satuan Kerja (Satker) Bulog, meminta kepada LSM KPD untuk menyuarakan dan menyampaikan jika ada beras yang tidak sesuai dengan aturan. “Minta tolong kalau ada kejadian seperti ini lagi silahkan informasikan ke kami, kami siap mengganti,” ucapnya. (zan/lim)