SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sekitar 45.250 ton beras impor akan masuk melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Meski demikian, Gubernur Jatim Soekarwo memastikan beras impor itu tidak akan bocor ke wilayahnya.
“Karena beras impor itu sifatnya hanya transit saja di Jatim. Jadi Jatim aman dari beras impor,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, di Surabaya, Jumat (3/2).
Setelah transit di Jatim, lanjut Pakde Karwo, beras impor dari Thailand itu kemudian akan dikirim ke Papua. Jatim menjadi lokasi transit karena biayanya lebih murah kebanding dikirim langsung ke Papua. “Makanya Jatim menjadi salah satu tempat transit beras impor itu,” katanya.
Pakde Karwo mengatakan wilayahnya memiliki stok beras sekitar 200 ribu ton. Jumlah itu dianggap cukup untuk konsumsi masyarakat Jatim dalam beberapa bulan kedepan.
Bahkan, Pakde Karwo mengklaim jumlah stok beras itu diprediksi meningkat 990 ribu ton beras. Sebab, Jatim sudah memasuki masa panen sejak Februari hingga Maret 2018. “Belum lagi ditambah panen bulan Maret ini sekitar 1,7 juta ton. Dan bahkan stok beras Jatim itu nanti akan disuplay untuk provinsi lainnya,” katanya.
Karena itu, ia menghimbau masyarakat Jatim tidak panik terkait kabar beras impor. Sebab, Jatim dipastikan aman dari beras impor. “Jadi masyarakat tidak usah panik. Karena kita bakal punya stok beras sangat banyak memasuki musim panen ini,” katanya.
Pemerintah pusat bakal mengimpor 500 ribu ton beras dari Thailand ke Indonesia. Beras impor ini diharapkan bisa menstabilkan harga beras yang diketahui harganya mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. (Mal/Lim)