BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Setidaknya ada sekitar 80 persen tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur yang belum tercover Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, termasuk di Kabupaten Bangkalan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bangkalan Dhyah Swasti Kusuma Wardhani menuturkan, di Bangkalan banyak pekerja mandiri yang belum memiliki jaminan di BPJS Ketenagakerjaan.
Menurutnya, di Kabupaten Bangkalan hingga saat ini masih belum mancapai 100 ribu pekerja yang sudah tercover oleh BPJS ketenagakerjaan, sementara pekerja sangat banyak.
“Hanya ada sekitar 36 ribu pekerja saja yang sudah memiliki jaminan, sisanya masih belum,” ujar dia, Senin (15/06).
Dhiyah menjelaskan, para pekerja yang belum tercover kebanyakan adalah pekerja mandiri, mulai dari nelayan, pedagang hingga petani. Termasuk guru ngaji dan madin di Bangkalan juga masih banyak yang belum memiliki jaminan.
“Dari 9.300 guru ngaji dan madin di Bangkalan, yang sudah memiliki jaminan di BPJS Ketengakerjaan hanya 4.497 orang,” ucap dia.
Hal serupa juga disampaikan oleh Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim Dodo Suharto. Menurutnya, hanya ada sekitar 3,86 juta orang atau sekitar 14 persen yang sudah terlindungi.
“Ini terjadi hampir di seluruh wilayah Jawa Timur termasuk Bangkalan,” kata dia.
Pria yang akrab disapa Dodo itu mengaku, pihaknya masih belum bisa menjangkau kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjadi salah satu peserta BPJS Ketenagakerjaan dalam jangka pangjang.
“Tapi kita tetap melakukan sosialisasi, karena ini bisa menjadi jaminan bagi mereka, apalagi iuran perbulannya sangatlah murah,” lanjut dia.
Dia menjelaskan, ada dua perlindungan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan itu, yakni jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
“Setiap bulan hanya membayar Rp16.500 saja, itu sudah mendapat dua jaminan,” ucap dia. (Moh Iksan)