Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 24 Feb 2018 23:26 WIB ·

Ayo Merdekakan Diri dan Bangsa Ini !


Ayo Merdekakan Diri dan Bangsa Ini ! Perbesar

Kemerdekaan yang hakiki itu adalah memerdekakan diri dari penghambaan terhadap dunia, hawa nafsu dan sesama manusia hanya tunduk dan menghamba kepada Allah SWT. Kemerdekaan adalah membebaskan manusia dari sempitnya dunia menuju luasnya akherat. ( Sahabat Nabi Rubai bin Amir )

Lingkarjatim.com – Sobat, kita harus terus berjuang untuk memerdekakan diri dan bangsa ini sekalipun kita sudah merdeka secara fisik. Tetapi ternyata di bidang hukum, ekonomi, budaya dan politik kita masih terjajah.

Merdeka! Apa benar kita sudah merdeka? ketika Sumber Daya Alam Indonesia di Caplok Asing (Contoh : Kurang Lebih 80% Kilang Minyak Indonesia di kuasai Asing). Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Ketika Rakyat di Bebani berbagai Macam Pajak (Negara memalak Rakyat). Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Ketika Negara mencabut Subsidi Buat Rakyatnya (Alasannya biar rakyat bisa mandiri, Rakyat jadi beban APBN, padahal 75% APBN dari Uang hasil Pajak dari Rakyat) Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Ketika Negara Berlepas diri dari kewajibannya mengurusi Kesehatan Rakyatnya, Sehingga Rakyat di Suruh Iuran sendiri dan dipaksa Ikut BPJS yang Ribawi. Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Jika Koruptor di bebaskan, dan maling ayam di bui. Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Jika densus 88 Menembak mati “Tersangka” yang beragama Islam dan Presiden menjamu Otak pembakaran Masjid ke Istana. Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Ketika Perusahaan Asing Bertahun tahun Mangkir Pajak di biarkan Namun Listrik rakyat Jelata di putus gara gara 3 bulan belum bisa bayar iuran. Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Kita sibuk berebut secuil emas OLIMPIADE Namun membiarkan ber juta-juta ton Emas di Papua di Caplok FREEPORT Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Ketika Pelacuran di Lokalisasi, Miras di legalisasi dan Riba di lindungi. Merdeka ! Apa benar kita sudah merdeka ? Ketika Hukum Jahiliyah di adopsi bahkan KUHP dan Perdata masih warisan kolonial belanda yang oleh Belanda saat ini sudah dipakai lagi dan Hukum Islam di Kriminalisasi.

Sobat, dulu ketika masih anak-anak ada lagu dari Nasyida Ria yang layak menjadi renungan makna kemerdekaan Merdeka itu….”Merdeka itu bersatu membangun,Allah mencintai Umat yang membangun, Allah membenci umat yang berbuat rusak,kita syukuri Rahmat Ilahi dengan bersatu membangun Negeri…..

Sobat, ada dua sikap atau karakter dari para pejuang yang bisa kita ambil sebagai teladan adalah Berani dan Sederhana. Hamka mengatakan bahwa mereka para pejuang itu layak diberi gelar berani, ialah yang tiada merasa gentar menghadapi bahaya karena menghindarkan bahaya yang lebih besar. Maju menghadapi kesulitan, karena di balik kesulitan itu akan tercapai suatu kebahagiaan jiwa. Tidak undur, walaupun apa bahaya di hadapannya.

Sobat, keberanian budi adalah dibutuhkan dalam setiap perjuangan. Ialah berani menyatakan suatu perkara yang diyakini sendiri kebenarannya, walaupun akan dibenci orang. Dalam bahasa agama adalah amar bil makruf, nahyi anil munkar menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat jahat. Tidaklah suatu bangsa akan tegak, dan suatu paham dapat berdiri, kalau di antara bangsa itu sendiri tidak ada yang berani menyatakan kebenaran.

Sobat, Adapun Islam sejak dia dilahirkan adalah membela dan menegakkan kebenaran yang tulen, kebenaran yang tidak bercampur sedikit juga dengan keraguan. Setiap penganut Islam, wajib menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran, sehingga berabad-abad lamanya Islam menjadi guru dunia. Bahkan Seruan Islam-lah yang membangunkan eropa dari kekegelapan dari kungkungan para kaisar dan pendeta-pendeta yang menghambat-hambat kebenaran.

Sobat, kemerdekaan itu bukanlah memperturutkan hawa nafsu atau memperturutkan syahwatnya, bukankah kehancuran manusia bahkan bangsa karena memperturutkan syahwatnya, tidak dikekangnya sedikit juga, sehingga dikorbankannya harta benda, nama baiknya, bahkan bangsa dan negaranya. Tidak peduli hinaan orang banyak atau kena kutukan Tuhan, karena semata-mata memperturutkan seruan syahwat. Maka rusak binasalah jasmani dan rohaninya, jatuh ke dalam lembah kehinaan.

Sobat, mari kita sederhana mengeluarkan belanja. Jangan boros dan jangan bakhil. Sederhana mengeluarkan perkataan, tunjukkan kebenaran dengan tidak ditambah dikurangi. Sederhana mengerjakan pekerjaan. Adakan hari buat istirahat. Bahkan sederhanalah dalam kedudukan dan kesukaan. Dalam kebencian dan kesayangan. Dalam kemarahan dan kasih sayang. Karena orang yang sederhana, walaupun pergi ke mana dan dengan siapa bergaul, tidaklah merasa canggung. Dengan menjaga kesederhanaan, terpeliharalah kesehatan diri. Jadilah Pemimpin yang memiliki karakter kesederhanaan dan mencintai rakyatnya, jika pemimpin sudah hilang kesederhanaanya dan terlena dengan kemewahan dan menghianati rakyatnya maka tunggu kehancuran bangsanya. Inilah pesan panglima besar jenderal Sudirman.

Merdeka ! Ayo Terus merdekakan diri dan bangsa ini !

Salam Dashyat dan Luar Biasa !

(Spiritual Motivator DR. N. Faqih Syarif H, M.Si. Penulis buku The Power of Spirituality Meraih Sukses Tanpa Batas. www.faqihsyarif.com, Pengurus Komnasdik jatim )

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL