Aip menjelaskan perajin tempe dan tahu punya empat permintaan di balik aksi tersebut, berikut permintaannya:
- Perajin meminta supaya harga tempe dan tahu dinaikkan.
- Minta agar harga kedelai tidak naik setiap hari.
- Minta harganya stabil, setidaknya dalam waktu sebulan sampai 3 bulan.
- Minta pemerintah membentuk skema subsidi kedelai kepada produsen tahu dan tempe.
Karena harga kedelai saat ini mencapai Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per kilo gram di tingkat perajin. Maka pihaknya minta batasan maksimal harga kedelai sebesar Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu bagi perajin tahu dan tempe.
“Kalau boleh minta diberikan subsidi. Kita minta beli maksimal 10 ribu aja per kilo, itu sudah diterima di perajin,” Pintanya.
Selain itu mewakili para produsen, Aip meminta maaf kepada masyarakat ketika merasa terbebani akibat kekosongan tahu dan tempe di pasar, menurutnya aksi ini dilakukan agar nasib para produsen bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah. (Muhidin/Hasin)