PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Fitriana (35) merupakan tenaga perawat honorer di salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pamekasan yang masih tinggal dirumah yang tidak layak huni berdua dengan suaminya Nanang Emzi.
Perempuan asal Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan itu sudah bekerja di Puskesmas Panagguan kurang lebih 5 tahun dan hingga sekarang hanya digaji 500 ribu per bulan.
“Dengan gaji 500 ribu yang saya peroleh setiap bulannya itu hanya cukup untuk biaya transportasi saja, namun sebelumnya kami digaji hanya 200 ribu,” ungkap Fitriana, Senin (5/8/2019).
Dengan begitu, untuk kebutuhan sehari-harinya ia masih harus bontang banting untuk mencari hutang.
Dirinya mengaku tidak pernah menerima bantuan berupa apapun dari pemerintah. Ia sudah tinggal dirumah tidak layak huni itu kurang lebih 5 tahun.
“Lahan yang kami tempati saat ini dengan suami merupakan pemberian dari orang tua,” imbuhnya.
Pantauan lingkarjatim.com, Fitriana belum dikaruniai seorang anak. Keduanya hanya tinggal dikamar kecil yang penuh dengan tempelan catatan hutang.
Sementara, Ketua Komisi l DPRD Pamekasan, Ismail menanggapi, dengan tidak validnya pendataan masyarakat miskin oleh pemerintah mengakibatkan banyak warga pamekasan yang belum tersentuh oleh bantuan sosial.
“Salah satu bukti menimpa terhadap saudari, Fitriana, tenaga honorer yang hanya tinggal dirumah tak layak huni dan lokasi rumahnya masih ada lingkungan kota,” jelas Ismail.
Pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi dengan ekskutif terkait pendataan masyarakat miskin yang sampai saat ini belum merata. (Rul/Lim)