Edy mengakui jumlah vaksin yang masuk ke Jatim sebelumnya sangat sedikit, yakni 1.000 dosis. Distribusi vaksin saat itu hanya untuk launching vaksin PMK, namun saat ini Jatim kembali menerima tambahan 360.000 dosis.
“Jatah Jatim ini paling banyak dari daerah lainnya. Jadi Pemerintah kan mendatangkan tiga juta dosis vaksin PMK dari luar negeri. Nah ini datangnya bertahap dan baru datang 800.000 dosis, dan Jatim mendapatkan 360.000 dosis,” katanya.
Untuk menjaga kualitas vaksin, Edy mengingatkan pihak terkait agar menyimpan di tempat yang dingin, dengan suhu dua hingga delapan derajat. Sedangkan untuk vaksin mandiri, rencananya akan diluncurkan pada akhir Agustus 2022. “Karena memang proses pembuatannya membutuhkan waktu yang panjang. Terkait pembiayaan sudah ada dari APBN,” ujarnya. (Amal/Hasin)