SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Seiring globalisasi dunia perdagangan, semakin banyak pula produk luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia dan menjadi incaran pembeli. Sehingga, beberapa home industry di dalam negeri harus memiliki strategi agar tidak kalah saing dan tetap eksis.
Salah satunya ND Collection, salah satu industri tas di daerah Tanggulangin Sidoarjo yang berdiri sejak tahun 2005 dan kini memiliki 10 karyawan tetap eksis ditengah gempuran produk sejenis dari China dan luar negeri.
ND Collection menyediakan beragam koleksi tas, dompet, ikat pinggang, hingga sandal berbahan dasar kulit yang dibandrol dengan Harga mulai Rp 50 ribu – Rp 500 ribu. Per bulannya ND Collection mampu meraih omset sebesar Rp 25 juta – Rp 40 juta per bulan.
“Disini paling sepi ya Rp 25 juta, kalau ramai bisa sampai Rp 40 juta lebih,” kata Wiwin pemilik ND Collection.
Tak jauh berbeda Sulas Collection atau biasa dikenal dengan HDS Collection. Industri tas imitasi yang dirintis pemilik sejak masih duduk dibangku SMA hingga sekarang memiliki 50 karyawan.
Sulas Collection menyediakan beragam tas, dompet dan souvenir berbahan imitasi dengan harga mulai Rp 8.000 untuk dompet imitasi dan tas imitasi dibandrol Rp 35.000 – Rp 150. 000.
HDS Collection mampu menghasilkan 10 ribu unit setiap bulannya untuk dipasarkan di seluruh wilayah Jatim, hingga Bali. Hal ini membuktikan bahwa produk dalam negeri masih banyak diminati oleh masyarakat dan bisa bersaing dengan produk impor.
“Pemasarannya di daerah Jawa Tengah, Bali dan seluruh Jawa Timur, ”
terang Puji (40) karyawan bidang produksi di Sulas Collection. (*)