Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 27 Apr 2017 17:26 WIB ·

Tahun Ajaran Baru, PTKIN Sediakan 7.000 Kursi Penerima Bidikmisi


Tahun Ajaran Baru, PTKIN Sediakan 7.000 Kursi Penerima Bidikmisi Perbesar

Pegang mik – Ketua Umum Prof. Abdul A’la dan Koordinator SPAN-UM PTKIN Syamsul Huda saat Press Conference Gedung Twin Tower UIN Sunan Ampel Surabaya.
(foto, Syamsul LJ)

Lingkarjatim.comPendidikan – Panitia seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) menyediakan kuota sebanyak 39.388 kursi untuk mahasiswa baru di tahun ajaran mendatang. 7.000 kursi untuk penerima Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi).

Ketua umum UM PTKIN 2017 Prof. Abd A’la mengatakan, pendaftaran mahasiswa baru dimulai dari tanggal 10 April – 10 Mei 2017, dan ujiannya dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017. Namun menurutnya sampai hari ini masih ada sekitar 25.000 pendaftar yang masuk.

“Kuota yang disediakan sebanyak 39.388 kursi, sedangkan dalam merekrut calon penerima Bidikmisi ada perubahan dibandingkan tahun lalu,” ujarnya saat Press Conference di gedung Twin Tower UINSA, Kamis (27/04/2017).

Dikatakannya, tahun ini penitia menyediakan 7.000 kuota bidikmisi melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan UMPTKIN yang tersebar di 55 PTKIN Se-Indonesia dengan pola perekrutan yang berbeda. Perbedaanya adalah kalau di tahun 2016 harus diterima dulu di PTKIN baru bisa mendaftar program Bidikmisi, namun untuk tahun ini peserta bisa mendaftar UMPTKIN sekaligus mendaftar bidikmisi. Sehingga lanjutnya, pendaftar tidak perlu membayar uang registrasi.
“Di website UM PTKIN sudah disediakan jalur khusus Bidikmisi,” ungkap Rektor UINSA ini.

Sementara itu, Koordinator UM PTKIN Syamsul Huda mengatakan, panitia hanya memfasilitasi dalam proses seleksi yang berkaitan dengan data faktual, sedangkan verifikasi yang lainnya Perguruan Tinggi masing-masing yang melaksanakan.

“Untuk verifikasi di lapangan nanti diserahkan kepada perguruan tinggi masing-masing,” ungkapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor 1 UINSA ini menjelaskan, rumus untuk bisa diterima di program Bidikmisi adalah harus lulus seleksi Bidikmisi dan UMPTKIN.

“Mereka harus lulus keduanya, seumpama Bidikmisi lulus tapi UMPTKINnya tidak lulus, maka peserta tersebut dianggap tidak lulus,” tegasnya.

Reporter : Syamsul

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dari Empat Nama Figur yang Siap Maju Menjadi Calon Bupati Bangkalan 2024, Siapa Jagoan Kalian?

5 May 2024 - 20:17 WIB

Ra Imam Siap Menjadi Calon Bupati Bangkalan di Pilkada 2024

5 May 2024 - 12:45 WIB

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL