JAKARTA, LingkarJatim.com- Brian Sriprahastuti Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), mengimbau masyarkat untuk tidak panik dalam menghadapi penularan hepatitis akut yang saat ini diduga telah menjangkiti sejumlah anak Indonesia.
Dirinya meminta masyarakat tetap tenang dan melakukan upaya pencegahan infeksi.
“Agar masyarakat tidak panik, tetap tenang, dan berhati hati, serta melakukan upaya pencegahan infeksi,” ucap Brian, dalam siaran pers KSP, Jumat (6/5/2022).
“Caranya dengan mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh, membuang tinja dan popok sekali pakai (diapers) pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker, dan tetap menjaga jarak,” lanjutnya.
Seperti yang telah di kutip Media LingkatJatim.com dari Media Kompas.com, Brian melanjutkan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan kewaspadaan dan penyelidikan epidemiologi (surveilans) lintas sektoral, dalam menghadapi hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiolog).
Yang mana upaya tersebut dilakukan agar segera ada tindakan apabila ditemukan kasus dengan gejala dan tanda hepatitis akut, terutama pada anak di bawah usia 11 tahun.
“Investigasi penyebab hepatitis akut dilakukan pada setiap kasus, mungkin melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap,” tegasnya.
Di samping itu pemerintah juga telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada fasilitas layanan kesehatan, pemerintan daerah, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pemangku kepentingan, guna untuk memberikan dukungan dan kewaspadaan dini terhadap penemuan kasus hapatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya tersebut.
Seperti yang telah diketahui, bahwa fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, menjadi sorotan dunia setelah WHO menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. (Lut).